Anies-Ganjar Ketat di Survei, Pengamat: Rujukan Pemilih ke Figur Cerdas dan Berprestasi
Kamis, 03 Maret 2022 - 16:52 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo , bersaing ketat dalam peta politik menuju 2024. Hal ini terbaca dari sejumlah survei terkait Pilpres 2024.
Menurut pengamat politik sekaligus pengajar ilmu komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, potret itu menjadi bukti bahwa referensi pilihan para pemilih bergeser ke kandidat yang berlatar belakang kepala daerah merakyat ke cerdas.
"Kriteria pemimpin yang diinginkan pemilih saat ini memang cenderung bergeser dari merakyat ke cerdas, jadi rakyat menyukai dan membutuhkan presiden yang cerdas," ungkap Hendri Satrio, Kamis (3/3/2022).
Hendri menjelaskan, strategi pencitraan untuk pemenangan itu sudah lama atau dianggap sudah usang oleh banyak orang. Menurutnya, strategi yang ideal kini adalah pameran prestasi kinerja.
"Maka strategi saat ini yang harus digunakan adalah yang bersifat pameran-pameran. Hanya para kepala daerah yang memiliki hasil-hasil pembangunan yang bisa melakukan strategi pameran itu, bukan lagi pencitraan," tuturnya.
Anies Baswedan, lanjut pendiri lembaga KedaiKOPI ini, memiliki banyak hasil-hasil pembangunan yang bisa dipamerkan. Hal itulah yang membuat rating elektabilitas Anies meningkat. Selain itu, persaingan ketat antara Anies dan Ganjar bisa jadi karena melemahnya elektabilitas Ganjar.
"Persaingan keduanya (head-to-head) juga didukung oleh elektabilitas Pak Ganjar yang terganggu kasus konflik Wadas kemarin. Kerja-kerja yang tidak terlalu rapi atau kurang bisa diselesaikan dengan baik di Wadas itu membuat elektabilitas Pak Ganjar turun," pungkasnya.
Menurut pengamat politik sekaligus pengajar ilmu komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, potret itu menjadi bukti bahwa referensi pilihan para pemilih bergeser ke kandidat yang berlatar belakang kepala daerah merakyat ke cerdas.
"Kriteria pemimpin yang diinginkan pemilih saat ini memang cenderung bergeser dari merakyat ke cerdas, jadi rakyat menyukai dan membutuhkan presiden yang cerdas," ungkap Hendri Satrio, Kamis (3/3/2022).
Hendri menjelaskan, strategi pencitraan untuk pemenangan itu sudah lama atau dianggap sudah usang oleh banyak orang. Menurutnya, strategi yang ideal kini adalah pameran prestasi kinerja.
"Maka strategi saat ini yang harus digunakan adalah yang bersifat pameran-pameran. Hanya para kepala daerah yang memiliki hasil-hasil pembangunan yang bisa melakukan strategi pameran itu, bukan lagi pencitraan," tuturnya.
Anies Baswedan, lanjut pendiri lembaga KedaiKOPI ini, memiliki banyak hasil-hasil pembangunan yang bisa dipamerkan. Hal itulah yang membuat rating elektabilitas Anies meningkat. Selain itu, persaingan ketat antara Anies dan Ganjar bisa jadi karena melemahnya elektabilitas Ganjar.
"Persaingan keduanya (head-to-head) juga didukung oleh elektabilitas Pak Ganjar yang terganggu kasus konflik Wadas kemarin. Kerja-kerja yang tidak terlalu rapi atau kurang bisa diselesaikan dengan baik di Wadas itu membuat elektabilitas Pak Ganjar turun," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda