Kader PDIP Perlu Kuasai Komunikasi Politik untuk Jaga Dukungan Publik
Sabtu, 26 Februari 2022 - 16:02 WIB
JAKARTA - Komunikasi politik penting dikuasai para kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk menyampaikan hasil kerja kepada masyarakat dan berguna dalam menjaga dukungan publik. Salah satu sarana yang bisa digunakan adalah media sosial (medsos).
“Komunikasi politik ini penting, bagaimana kita harus mengomunikasikan kebijakan partai, yang selaras dengan program Presiden Jokowi serta kepala daerah dan anggota legislatif dari PDI Perjuangan untuk menjaga dukungan dari masyarakat. Salah satunya melalui media sosial,” ujar Bane Raja Manalu, salah satu pemateri dalam Pendidikan Kader Pratama DPC PDIP Kabupaten Dairi, Sabtu (26/2/2022).
Bane mengungkapkan, elektabilitas PDIP selalu berada di atas berdasarkan survei sejumlah lembaga. "Besarnya dukungan masyarakat, itu yang membuat elektabilitas PDI Perjuangan kukuh di puncak. Momentum ini harus dijaga dengan menyampaikan hasil kerja dan program untuk rakyat secara tepat,” ujar Bane, putra daerah kelahiran Tomuan Dolok itu.
Bane yang merupakan alumni Universitas Indonesia itu telah menjadi pemateri di Sekolah Partai PDIP sejak 2015. Hari ini, Bane memberikan materi mengenai komunikasi politik.
Sedangkan pendidikan Kader Pratama yang digelar DPC PDI Perjuangan Kabupaten Dairi, Sumatera Utara itu berlangsung sejak Kamis 24 Februari 2022 hingga hari ini. Pembekalan kader di seluruh Indonesia itu terus dilakukan PDIP melalui pendidikan di Sekolah Partai.
Konsolidasi dilakukan salah satunya sebagai persiapan menghadapi Pemilu 2024. Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mendukung kegiatan yang berlangsung tiga hari itu.
"Ini perintah DPP PDI Perjuangan, semua kader harus dibekali, calon-calon pemimpin dari PDI Perjuangan wajib mengikuti Sekolah Partai,” kata Hasto.
Sekolah Partai merupakan bagian dari sistem kaderisasi yang dibangun PDIP untuk menempa para kadernya agar menjadi calon pemimpin terbaik untuk masyarakat. Sekolah Partai mulai dilaksanakan PDIP sejak 2015 dan konsisten dilaksanakan hingga saat ini untuk calon kepala daerah, calon anggota legislatif, calon pemimpin partai, sekretaris partai, hingga sekolah bendahara partai.
Sekolah Partai juga menjadi bukti akan komitmen PDIP yang menempatkan kaderisasi kepemimpinan sebagai proses yang sistemik agar seluruh kader memahami aspek kepemimpinan mumpuni. Berbagai materi diberikan pada kader di Sekolah Partai.
Berbagai materi itu mengenai ideologi Pancasila, Trisakti dan Nawacita, tata kelola organisasi, analisis sosial dan perencanaan pembangunan desa, komunikasi politik, strategi pemenangan lemilu, dan materi lain untuk menghasilkan calon pemimpin yang berproses dari bawah, untuk mengabdi pada bangsa dan negara Indonesia.
“Komunikasi politik ini penting, bagaimana kita harus mengomunikasikan kebijakan partai, yang selaras dengan program Presiden Jokowi serta kepala daerah dan anggota legislatif dari PDI Perjuangan untuk menjaga dukungan dari masyarakat. Salah satunya melalui media sosial,” ujar Bane Raja Manalu, salah satu pemateri dalam Pendidikan Kader Pratama DPC PDIP Kabupaten Dairi, Sabtu (26/2/2022).
Bane mengungkapkan, elektabilitas PDIP selalu berada di atas berdasarkan survei sejumlah lembaga. "Besarnya dukungan masyarakat, itu yang membuat elektabilitas PDI Perjuangan kukuh di puncak. Momentum ini harus dijaga dengan menyampaikan hasil kerja dan program untuk rakyat secara tepat,” ujar Bane, putra daerah kelahiran Tomuan Dolok itu.
Bane yang merupakan alumni Universitas Indonesia itu telah menjadi pemateri di Sekolah Partai PDIP sejak 2015. Hari ini, Bane memberikan materi mengenai komunikasi politik.
Sedangkan pendidikan Kader Pratama yang digelar DPC PDI Perjuangan Kabupaten Dairi, Sumatera Utara itu berlangsung sejak Kamis 24 Februari 2022 hingga hari ini. Pembekalan kader di seluruh Indonesia itu terus dilakukan PDIP melalui pendidikan di Sekolah Partai.
Konsolidasi dilakukan salah satunya sebagai persiapan menghadapi Pemilu 2024. Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mendukung kegiatan yang berlangsung tiga hari itu.
"Ini perintah DPP PDI Perjuangan, semua kader harus dibekali, calon-calon pemimpin dari PDI Perjuangan wajib mengikuti Sekolah Partai,” kata Hasto.
Sekolah Partai merupakan bagian dari sistem kaderisasi yang dibangun PDIP untuk menempa para kadernya agar menjadi calon pemimpin terbaik untuk masyarakat. Sekolah Partai mulai dilaksanakan PDIP sejak 2015 dan konsisten dilaksanakan hingga saat ini untuk calon kepala daerah, calon anggota legislatif, calon pemimpin partai, sekretaris partai, hingga sekolah bendahara partai.
Sekolah Partai juga menjadi bukti akan komitmen PDIP yang menempatkan kaderisasi kepemimpinan sebagai proses yang sistemik agar seluruh kader memahami aspek kepemimpinan mumpuni. Berbagai materi diberikan pada kader di Sekolah Partai.
Berbagai materi itu mengenai ideologi Pancasila, Trisakti dan Nawacita, tata kelola organisasi, analisis sosial dan perencanaan pembangunan desa, komunikasi politik, strategi pemenangan lemilu, dan materi lain untuk menghasilkan calon pemimpin yang berproses dari bawah, untuk mengabdi pada bangsa dan negara Indonesia.
(zik)
tulis komentar anda