Wacana Koalisi Masyumi Reborn dengan Partai Baru Amien Rais Sulit Terwujud
Senin, 15 Juni 2020 - 08:15 WIB
Inisiator Masyumi Reborn, Ahmad Yani mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Amien Rais untuk membahas kemungkinan arah koalisi Masyumi reborn dengan partai baru yang akan didirikan oleh pendiri PAN tersebut. Foto/SINDOphoto
JAKARTA - Inisiator 'Masyumi Reborn' yang juga mantan Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Yani mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Politikus Senior Amien Rais untuk membahas kemungkinan arah koalisi Masyumi reborn dengan partai baru yang akan didirikan dan dideklarasikan oleh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai meski sulit mungkin saja terjadi gagasan aliansi Masyumi reborn dan partai baru Amien Rais. Menurut dia, pada level normatif mungkin ada titik temu soal menegakkan nilai Islam dalam satu institusi kepartaian. (Baca juga: Masyumi Reborn Buka Kemungkinan Beraliansi dengan Partai Baru Amien Rais)
"Tapi pada level implementatif sulit (dilakukan) karena banyak kepentingan. Misalnya siapa yang harus jadi ketua umum dan lainnya," tutur Adi saat dihubungi SINDOnews, Senin (15/6/2020).
Adi menganggap, dalam politik untuk mempertemukan dua gerbong besar bukan perkara mudah. Karena di dalamnya sudah barang tentu ada kepentingan praktis, bukan hanya normatif.
Di sisi lain, menurutnya, politik di parpol atau kepartaian menyangkut bagaimana kekuasan itu dijalankan, baik tentang struktur, otoritas, tentang siapa yang jadi ikon partai, dan lainnya juga menjadi faktor penghubung di dalamnya. (Baca Juga: Wacana Masyumi Reborn Dinilai sebagai Koreksi untuk Partai Islam)
"Pada level itu sulit ketemu (wacana Masyumi Reborn berkoalisi dengan partai baru Amien Rais)," tandas Analis politik asal UIN Jakarta ini.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai meski sulit mungkin saja terjadi gagasan aliansi Masyumi reborn dan partai baru Amien Rais. Menurut dia, pada level normatif mungkin ada titik temu soal menegakkan nilai Islam dalam satu institusi kepartaian. (Baca juga: Masyumi Reborn Buka Kemungkinan Beraliansi dengan Partai Baru Amien Rais)
"Tapi pada level implementatif sulit (dilakukan) karena banyak kepentingan. Misalnya siapa yang harus jadi ketua umum dan lainnya," tutur Adi saat dihubungi SINDOnews, Senin (15/6/2020).
Adi menganggap, dalam politik untuk mempertemukan dua gerbong besar bukan perkara mudah. Karena di dalamnya sudah barang tentu ada kepentingan praktis, bukan hanya normatif.
Di sisi lain, menurutnya, politik di parpol atau kepartaian menyangkut bagaimana kekuasan itu dijalankan, baik tentang struktur, otoritas, tentang siapa yang jadi ikon partai, dan lainnya juga menjadi faktor penghubung di dalamnya. (Baca Juga: Wacana Masyumi Reborn Dinilai sebagai Koreksi untuk Partai Islam)
"Pada level itu sulit ketemu (wacana Masyumi Reborn berkoalisi dengan partai baru Amien Rais)," tandas Analis politik asal UIN Jakarta ini.
(kri)
tulis komentar anda