PAN Ikut-ikutan Suarakan Wacana Pemilu 2024 Mundur
Jum'at, 25 Februari 2022 - 13:32 WIB
JAKARTA - Gayung bersambut. Wacana untuk memundurkan Pemilu 2024 yang dilontarkan Ketua Umum PKB Muhaimmin Iskandar diikuti Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional ( PAN ) Zulkifli Hasan. Zulhas setuju Pemilu 2024 diundur . Salah satu alasannya, kepemimpinan Presiden Jokowi masih terbaik sampai saat ini.
"Survei menunjukkan kepuasan terhadap kinerja pemerintah khususnya pak Jokowi, itu tinggi sekali. Lebih dari 70 persen, tepatnya 73, persen lebih," kata Zulhas di Gedung Nusantara III, kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (25/2/2022).
Menurut Zuhas, ada lima alasan yang dijadikan pertimbangan. Pertama, pandemi yang belum berakhir ini tentunya memerlukan perhatian keseriusan untuk menangani sehingga pemerintah diminta fokus terhadap hal tersebut.
"Kedua, yang kita ikuti, perekonomian belum baik. Pertumbuhan kita rata-rata masih 3-3,5 persen. Situasi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, usaha-usaha yang belum kembali pulih," ujarnya.
Sementara alasan yang ketiga, kata dia, perkembangan terakhir situasi global baik ekonomi, juga konflik antara Rusia-Ukraina dinilai sangat berpengaruh terhadap perekonomian global dan Indonesia.
Keempat, anggaran penyelenggaraan Pemilu 2024 juga sangat membebani. Dimana menurutnya anggaran naik hingga Rp 180-190 triliun.
"Kelima, keberlangsungan program-program untuk pembangunan karena pendami dua tahun ini yang tertunda. Itu alasan-alasan yang kita ikuti di berbagai kesempatan," tutur Wakil Ketua MPR itu.
"Survei menunjukkan kepuasan terhadap kinerja pemerintah khususnya pak Jokowi, itu tinggi sekali. Lebih dari 70 persen, tepatnya 73, persen lebih," kata Zulhas di Gedung Nusantara III, kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (25/2/2022).
Menurut Zuhas, ada lima alasan yang dijadikan pertimbangan. Pertama, pandemi yang belum berakhir ini tentunya memerlukan perhatian keseriusan untuk menangani sehingga pemerintah diminta fokus terhadap hal tersebut.
"Kedua, yang kita ikuti, perekonomian belum baik. Pertumbuhan kita rata-rata masih 3-3,5 persen. Situasi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, usaha-usaha yang belum kembali pulih," ujarnya.
Sementara alasan yang ketiga, kata dia, perkembangan terakhir situasi global baik ekonomi, juga konflik antara Rusia-Ukraina dinilai sangat berpengaruh terhadap perekonomian global dan Indonesia.
Keempat, anggaran penyelenggaraan Pemilu 2024 juga sangat membebani. Dimana menurutnya anggaran naik hingga Rp 180-190 triliun.
"Kelima, keberlangsungan program-program untuk pembangunan karena pendami dua tahun ini yang tertunda. Itu alasan-alasan yang kita ikuti di berbagai kesempatan," tutur Wakil Ketua MPR itu.
(muh)
tulis komentar anda