Kisah Pedagang Gorengan Jadi Prajurit TNI, KSAD Dudung: Jadi Ingat Masa Lalu
Jum'at, 25 Februari 2022 - 06:40 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman meneteskan air mata di acara wisuda mahasiswa Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklatad, Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Jenderal Dudung memeluk Sertu Lugas yang dulu bekerja menjadi pedagang gorengan.
Dudung yang menghadiri acara wisuda langsung turun menghampiri Sertu Lugas. Ketika itu, dia mendengarkan cerita masa lalu Sertu Lugas yang menghidupi keluarga dengan berjualan gorengan.
"Pada saat Sertu Lugas menyampaikan itu, saya pun meneteskan air mata," kata Dudung dalam YouTube TNI AD, Kamis (24/2/2022).
Cerita Sertu Lugas, kata dia mengingatkan masa lalunya yang ditinggal oleh orang tua karena wafat. Menurut dia, perjuangan dan kerja keras akan membawa keberhasilan.
"Saya ingat masa lalu ditinggal orang tua. Ini merupakan suatu perjuangan, saya yakin kalau kita bekerja keras, kita berbuat baik kepada sesama manusia serta berbuat baik kepada Ibu kita, Insya Allah akan berhasil," ujarnya.
Momen Sertu Lugas memimpin wisuda mahasiwa Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklatad, Malang, Jawa Timur, bikin haru. Dia bercerita kisah pahit yang telah dia jalani sebelum menjadi tentara. Ayahnya telah meninggal dunia sejak dia masih duduk di bangku Kelas 1 SMK.
Sertu Lugas mengambil alih tugas kepala keluarga dengan berjualan gorengan demi menghidupi ibu dan membiayai sekolah dua adiknya. Kegiatan itu dilakukannya sore hari, sepulangnya dari sekolah.
Tak cukup dengan berjualan gorengan, malam harinya Sertu Lugas pergi ke pasar menjadi kuli panggul hingga Subuh.
Dudung yang menghadiri acara wisuda langsung turun menghampiri Sertu Lugas. Ketika itu, dia mendengarkan cerita masa lalu Sertu Lugas yang menghidupi keluarga dengan berjualan gorengan.
"Pada saat Sertu Lugas menyampaikan itu, saya pun meneteskan air mata," kata Dudung dalam YouTube TNI AD, Kamis (24/2/2022).
Baca Juga
Cerita Sertu Lugas, kata dia mengingatkan masa lalunya yang ditinggal oleh orang tua karena wafat. Menurut dia, perjuangan dan kerja keras akan membawa keberhasilan.
"Saya ingat masa lalu ditinggal orang tua. Ini merupakan suatu perjuangan, saya yakin kalau kita bekerja keras, kita berbuat baik kepada sesama manusia serta berbuat baik kepada Ibu kita, Insya Allah akan berhasil," ujarnya.
Momen Sertu Lugas memimpin wisuda mahasiwa Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklatad, Malang, Jawa Timur, bikin haru. Dia bercerita kisah pahit yang telah dia jalani sebelum menjadi tentara. Ayahnya telah meninggal dunia sejak dia masih duduk di bangku Kelas 1 SMK.
Sertu Lugas mengambil alih tugas kepala keluarga dengan berjualan gorengan demi menghidupi ibu dan membiayai sekolah dua adiknya. Kegiatan itu dilakukannya sore hari, sepulangnya dari sekolah.
Tak cukup dengan berjualan gorengan, malam harinya Sertu Lugas pergi ke pasar menjadi kuli panggul hingga Subuh.
(rca)
tulis komentar anda