Eggi Sudjana Ajak Anak Muda Rawat Pancasila

Jum'at, 25 Februari 2022 - 06:27 WIB
Aktivis Eggi Sudjana (tengah) mengajak masyarakat Indonesia khususnya anak muda untuk merawat Pancasila dan UUD 1945. Foto/MPI/Muhammad Refi Sandi
JAKARTA - Aktivis Eggi Sudjana mengajak masyarakat Indonesia khususnya anak muda untuk merawat Pancasila dan UUD 1945. Sebab, tak perlu lagi berdebat soal ideologis dan kontraproduktif.

"Yang harus kita rawat Pancasila dan UUD 45 bukan yang lain lagi. Karena yang lain udah perdebatan panjang dan udah selesai gak perlu kita berdebat yang sifatnya ideologis dan kontraproduktif," katanya dalam dialog kebangsaan Forum Indonesia Muda Cerdas (FIMC) di sebuah restoran kawasan Raden Saleh, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/2/2022).

Eggi juga mengajak agar tak melupakan dasar negara Republik Indonesia yang tertuang pada Pasal 29 ayat 1 UUD 1945. "Pikiran saya mengatakan bahwa tidak boleh dilupai sejarah apa itu? Dasar Negara Republik Indonesia adalah Ketuhanan Yang Maha Esa tertera pada Pasal 29 ayat 1 UUD 45 sampai hari ini tidak pernah di-reject. Sejarah mencatat hingga hari ini masih berlaku Pasal 29 ayat 1 Negara Republik Indonesia berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa," terangnya.





Dia mengatakan, perubahan wajah Indonesia hingga kini menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tak terlepas dari peran ulama dan pemuda. "Mereka para ulama dan sebelumnya tentu pemudanya telah sangat berperan merubah wajah Indonesia yang animisme, politeisme dan sinkretisme berubah menjadi satu negara yang berdaulat melawan penjajahan dengan nama Republik Indonesia sekarang lebih dikenal NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasar kepada Pancasila dan UUD 1945," kata Eggi.

Sementara itu, Ketua Forum Indonesia Muda Cerdas Asep Ubaidillah sebagai Ketua penyelenggara acara dialog kebangsaan kali ini menghadirkan Eggi Sudjana, KH Taufik Damas, dan Prof Suparji Ahmad sebagai pembicara diskusi kebangsaan. Adapun tema dialog bertajuk 'Komitmen Merawat Kebangsaan Melalui Kejujuran Dalam Menuju Berbangsa dan Bernegara, Peran Generasi Muda dan Ulama Dalam Merawat Kebhinekaan'.

Asep Ubaidillah menjelaskan dialog kebangsaan kali ini yang dibahas adalah NKRI sebagai Negara Berketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana yang telah dijabarkan dalam Pasal 29 ayat 1 UUD 1945 serta penjelasan dalam Sila Pertama Pancasila sebagai Falsafah Bangsa. “Sebagai Negara Berketuhanan Yang Maha Esa, Indonesia merupakan Bangsa yang tidak terpisahkan dari ajaran agama. Hal demikianlah yang menjadi pemersatu bangsa yang bernaung dibawah semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan menjadi salah satu nilai penting dalam spirit perjuangan kemerdekaan," tutur Ubaidillah.
(rca)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More