Di Ponpes Gus Miftah: Ustaz Khalid Basalamah Dijadikan Wayang, Dipukuli Prabu Baladewa

Senin, 21 Februari 2022 - 14:02 WIB
Karakter wayang mirip Ustaz Khalid Basalamah saat bertemu dengan Prabu Baladewa. Pertunjukan wayang digelar di Ponpes Ora Aji Sleman, DIY, milik Gus Miftah. FOTO/TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE GEDANG MAS
JAKARTA - Pernyataan Ustaz Khalid Basalamah terkait wayang terus menjadi polemik di masyarakat. Terbaru, Khalid Basalamah dijadikan karakter dalam sebuah pagelaran wayang kulit di Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta milik Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah .

Dalam video pertunjukan wayang kulit yang diunggah di kanal Youtube Gedang Mas berjudul 'Dalang Menggugat_ Wayang Haram? Gus Miftah Terbaru 2022', terdapat karakter mirip Ustaz Khalid Basalamah. Karakter ini dibuat mengenakan pakaian dan peci berwarna pink berkalung kain sorban hitam putih di leher. Karakter wayang ini memiliki bewok yang menyatu dengan janggut tanpa kumis.

Saat awal memunculkan karakter wayang yang mirip Ustaz Khalid Basalamah ini, sang dalang mengucapkan kalimat astagfirullah, masyaAllah. "Dimusnahkan," ucap sang dalang yang seolah-olah disampaikan oleh karakter wayang Basalamah. Adegan ini pun langsung disambut gelak tawa para penonton.

Dalam adegan lanjutan, karakter Khalid Basalamah bertemu dengan Gatotkoco. "Saya tidak tahu Gatotkoco itu apa? makanan apa?," kata wayang Khalid Basalamah. "Makanan apa, ndasmu kuwi," jawab Gatotkoco yang lagi-lagi disambut gelak tawa penonton.

Salah satu adegan juga memperlihatkan wayang Khalid Basalamah bertemu dengan Prabu Baladewa. Prabu Baladewa murka dengan pernyataan Khalid Basalamah soal wayang. Ia pun meluapkan amarah dengan memukuli Khalid Basalamah dan menginjak-injaknya. "Bajingan kowe," kata Prabu Baladewa.



Sebelum pertunjukan wayang, Gus Miftah mengaku banyak ditelepon wartawan yang menanyakan tujuan pagelaran wayang di pesantrennya. Menurutnya, ia ingin semua orang tidak terprovokasi dengan perbedaan pendapat soal apakah wayang haram atau tidak dan layak dimusnahkah atau tidak.

"Wayang itu langgeng (abadi) atau musnah, tergantung awake dewe (kita sendiri), wong (orang) Indonesia. Arep dipertahankan koyo opo, ora ono sing nanggap yo modar (mau dipertahankan seperti apa pun, kalau tidak ada yang nanggap ya musnah," katanya.

Baca juga: Heboh Wayang Haram, Ini Klarifikasi Lengkap dan Permohonan Maaf Ustaz Khalid Basalamah

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More