Naluri Klowor Waldiyono Menggelorakan Bahasa Ibu dari Desa Kartun Sidareja

Senin, 21 Februari 2022 - 13:37 WIB
Seniman Klowor Waldiyono di depan salah satu karyanya yang dipajang dalam pameran tunggalnya di sebuah desa kecil bernama Cartoon Village Sidareja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tepatnya di Kie Art Project. foto-foto/istimewa
PURBALINGGA - Tangan-tangan mungil anak sekolah dasar (SD) menancapkan bendera 34 bahasa yang berarti naluri/suara hati, seperti koo dalen, greteg ati, gora, geret, krati, menyemarakkan pembukaan pameran tunggal seniman Klowor Waldiyono. Pameran digelar di sebuah desa kecil bernama Cartoon Village Sidareja, Kabupaten Purbalingga , Jawa Tengah tepatnya di Kie Art Project.

baca juga: Merajut Kebersamaan ala Pemuda Seni Desa Kartun Sidareja Purbalingga

Menjadi tak biasa seorang Klowor Waldiyono yang karyanya telah mendunia dan kerap meramaikan market Asia dan Eropa ini, sudi menggelar pameran tunggalnya yang ke-7 di tempat terpelosok yang jauh dari perkotaan. Pameran hasil kolaborasi dengan Kie Art Project ini, semakin bermakna karena terkait diperingatinya Hari Bahasa Ibu Internasional, yang jatuh pada 21 Februari ini.



Suasana diskusi seni rupa bersama seniman Klowor Waldiyono



dan sejumlah seniman ternama lainnya.

Sebab itulah, beberapa narasi yang ada di dalam pameran ini, menggunakan sejumlah bahasa daerah di Indonesia, seperti Banyumasan, Solo, Papua, Makassar, Batak, Bali, Padang, dan Dayak. Tak hanya itu, gelaran wayang kartun yang menceritakan profil perjalanan seni seorang Klowor Waldiyono, dan juga teatrikal puisi dengan bahasa daerah, termasuk pembawa acara yang menggunakan bahasa daerah Ngapak Banyumasan, makin menguatkan tradisi berbahasa daerah atau bahasa ibu.

baca juga: Misteri Nogo Sui di Goresan Lukisan dari Desa Kartun Sidareja Purbalingga

Ya, Februari sebenarnya menjadi bulan yang penting bagi bangsa ini untuk mengobarkan semangat patriotisme dengan melestarikan bahasa ibu, dalam hal ini bahasa daerah. Apalagi, Indonesia memiliki bahasa ibu terbanyak ke-2 di dunia, yakni lebih 807 bahasa. Akan tetapi hal ini menjadi miris karena hampir 40 bahasa mengalami kepunahan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More