ICMI Desak Jokowi Bela Umat Islam yang Ditindas di India
Senin, 21 Februari 2022 - 12:14 WIB
Andi menandaskan, jangan sampai India dicap sebagai negara teroris karena terus memusuhi dan menindas umat Islam. "Jangan sampai juga, jadi pemicu negara-negara Islam lainnya di dunia untuk memerangi India," pria yang saat ini juga menjadi ketua dewan penasihat Forum Dewan Kota Provinsi DKI Jakarta yang Ketua Dewan Pembinanya Gubernur Anies Baswedan itu mengingatkan.
Tidak hanya ICMI, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga bersuara keras terhadap India yang menindas umat Islam. Sebelumnya, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim juga meminta Pemerintah Indonesia membantu muslim India yang ditindas kalangan mayoritas.
"Saya berharap, Pemerintah RI melakukan langkah-langkah penting meyakinkan Pemerintah India melalui Dubes India untuk menghentikan ekstrimisme ini," katanya dalam keterangannya, Senin (14/2/2022).
Sudarnoto sangat kecewa dan sakit hati melihat tindakan brutal Pemerintah India terhadap warga minoritas Muslim di India. Ia menilai, tindakan brutal mayoritas terhadap muslim India melanggar HAM. "Bisa jadi komunitas agama lain yang menyadari dan mengerti betul tentang HAM akan terusik dengan apa yang dilakukan oleh Pemerintah India," ujarnya.
Sudarnoto menyebutkan, India yang saat ini dipimpin oleh kelompok ultranasionalis Hindu ekstrem hanya akan mempertontonkan kekejaman dan tindakan kekerasan terhadap minoritas Muslim di India yang disponsori oleh negara. Pemerintah India bukan hanya melakukan tindakan diskriminasi, kata dia, melainkan juga dengan jelas membangun, mengembangkan, dan memperkuat spirit Islamphobia.
Sudarnoto menyatakan, misi memberikan tempat, menghormati, dan melindungi hak warga negara telah dirusak secara sistematis melalui keputusan politik India yang ekstrem. Seharusnya, imbuh Sudarnoto, Pemerintah India belajar dari Indonesia yang mayoritas Muslim.
Namun, sangat toleran memberikan tempat bagi minoritas seperti Hindu dan agama lain. Bahkan, sambungnya, banyak candi Hindu, Buddha, kuil, klenteng, dan gereja diberi tempat dengan baik oleh umat Islam Indonesia. "India harus membuka mata dan hati bahwa orang Hindu tenang di Indonesia," katanya.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Tidak hanya ICMI, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga bersuara keras terhadap India yang menindas umat Islam. Sebelumnya, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim juga meminta Pemerintah Indonesia membantu muslim India yang ditindas kalangan mayoritas.
"Saya berharap, Pemerintah RI melakukan langkah-langkah penting meyakinkan Pemerintah India melalui Dubes India untuk menghentikan ekstrimisme ini," katanya dalam keterangannya, Senin (14/2/2022).
Sudarnoto sangat kecewa dan sakit hati melihat tindakan brutal Pemerintah India terhadap warga minoritas Muslim di India. Ia menilai, tindakan brutal mayoritas terhadap muslim India melanggar HAM. "Bisa jadi komunitas agama lain yang menyadari dan mengerti betul tentang HAM akan terusik dengan apa yang dilakukan oleh Pemerintah India," ujarnya.
Sudarnoto menyebutkan, India yang saat ini dipimpin oleh kelompok ultranasionalis Hindu ekstrem hanya akan mempertontonkan kekejaman dan tindakan kekerasan terhadap minoritas Muslim di India yang disponsori oleh negara. Pemerintah India bukan hanya melakukan tindakan diskriminasi, kata dia, melainkan juga dengan jelas membangun, mengembangkan, dan memperkuat spirit Islamphobia.
Sudarnoto menyatakan, misi memberikan tempat, menghormati, dan melindungi hak warga negara telah dirusak secara sistematis melalui keputusan politik India yang ekstrem. Seharusnya, imbuh Sudarnoto, Pemerintah India belajar dari Indonesia yang mayoritas Muslim.
Namun, sangat toleran memberikan tempat bagi minoritas seperti Hindu dan agama lain. Bahkan, sambungnya, banyak candi Hindu, Buddha, kuil, klenteng, dan gereja diberi tempat dengan baik oleh umat Islam Indonesia. "India harus membuka mata dan hati bahwa orang Hindu tenang di Indonesia," katanya.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(abd)
tulis komentar anda