Profil Andi Widjajanto, Calon Gubernur Lemhannas yang Dijadwalkan Dilantik Jokowi
Senin, 21 Februari 2022 - 06:34 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan melantik Gubernur Lemhannas baru pada Senin, 21 Februari 2022. Andi Widjajanto dikabarkan terpilih sebagai orang yang akan menjadi nahkoda baru Lemhannas.
Kabar pelantikan tersebut pertama kali disampaikan oleh Plt Marsdya Wieko Syofyan. Lantas, siapakah Andi Widjajanto?
Andi Widjajanto lahir pada 3 September 1971 merupakan anak Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei, seorang purnawirawan TNI dan politikus senior. Sebelum terjun ke dunia politik, Andi sudah dikenal luas sebagai akademisi.
Dia mengenyam pendidikan sarjana pada jurusan Hubungan Internasional Universitas Indonesia dan mendapat gelar sarjana pula dari School of Oriental and African Studies University of London. Pada jenjang magister, Andi menempuhnya di London School of Economics serta di Industrial College of Armed Forces, Amerika Serikat.
Setelahnya, Andi menjadi dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI.
Sebagai akademisi di bidang Hubungan Internasional, Andi tentunya pernah beberapa kali terlibat dalam kegiatan di forum-forum internasional. Contohnya adalah sebagai anggota delegasi Indonesia dalam ASEAN plus Three Forum Pemimpin Muda pada 2000 dan membawakan sebuah makalah.
Pada tahun 2001, Andi kembali menjadi delegasi Indonesia dalam forum 4th ASEAN University jaringan forum dengan membawakan makalah bertajuk Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN.
Di tahun 2006, Andi menjadi anggota tim peneliti sebuah proyek besutan Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Hukum dan Perundang-Undangan. Proyek Sistem Pertahanan Nasional diteliti Andi untuk mengkaji sistem pertahanan nasional Tanah Air.
Pada tahun 2007, dia menulis sebuah buku bertajuk Transnasionalisasi Masyarakat Sipil yang digarap bersama dengan FISIP UI. Andi juga turut terlibat dalam penelitian Reformasi Militer 2009 – 2014, hasil kerja sama Pacivis (Pusat Kajian Global Civil Society) UI dan Friedrich Ebert Stiftung.
Andi menjabat sebagai Koordinator LAB 45, sebuah lembaga kajian di Indonesia. Andi memiliki konsentrasi kajian di bidang pertahanan, keamanan siber dan hubungan internasional.
Di ranah pemerintahan, Andi ditunjuk menjadi Sekretaris Kabinet pada 2014 hingga 2015 di masa pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla. Setahun setelahnya, dia didapuk menjadi Penasihat Senior Kepala Staf Kepresidenan. Pada Pilpres 2019, Andi merupakan tim pemenangan Jokowi dan memimpin tim Cakra-19. Tim ini berisi para purnawirawan TNI.
Kabar pelantikan tersebut pertama kali disampaikan oleh Plt Marsdya Wieko Syofyan. Lantas, siapakah Andi Widjajanto?
Andi Widjajanto lahir pada 3 September 1971 merupakan anak Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei, seorang purnawirawan TNI dan politikus senior. Sebelum terjun ke dunia politik, Andi sudah dikenal luas sebagai akademisi.
Dia mengenyam pendidikan sarjana pada jurusan Hubungan Internasional Universitas Indonesia dan mendapat gelar sarjana pula dari School of Oriental and African Studies University of London. Pada jenjang magister, Andi menempuhnya di London School of Economics serta di Industrial College of Armed Forces, Amerika Serikat.
Setelahnya, Andi menjadi dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI.
Sebagai akademisi di bidang Hubungan Internasional, Andi tentunya pernah beberapa kali terlibat dalam kegiatan di forum-forum internasional. Contohnya adalah sebagai anggota delegasi Indonesia dalam ASEAN plus Three Forum Pemimpin Muda pada 2000 dan membawakan sebuah makalah.
Pada tahun 2001, Andi kembali menjadi delegasi Indonesia dalam forum 4th ASEAN University jaringan forum dengan membawakan makalah bertajuk Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN.
Di tahun 2006, Andi menjadi anggota tim peneliti sebuah proyek besutan Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Hukum dan Perundang-Undangan. Proyek Sistem Pertahanan Nasional diteliti Andi untuk mengkaji sistem pertahanan nasional Tanah Air.
Pada tahun 2007, dia menulis sebuah buku bertajuk Transnasionalisasi Masyarakat Sipil yang digarap bersama dengan FISIP UI. Andi juga turut terlibat dalam penelitian Reformasi Militer 2009 – 2014, hasil kerja sama Pacivis (Pusat Kajian Global Civil Society) UI dan Friedrich Ebert Stiftung.
Andi menjabat sebagai Koordinator LAB 45, sebuah lembaga kajian di Indonesia. Andi memiliki konsentrasi kajian di bidang pertahanan, keamanan siber dan hubungan internasional.
Di ranah pemerintahan, Andi ditunjuk menjadi Sekretaris Kabinet pada 2014 hingga 2015 di masa pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla. Setahun setelahnya, dia didapuk menjadi Penasihat Senior Kepala Staf Kepresidenan. Pada Pilpres 2019, Andi merupakan tim pemenangan Jokowi dan memimpin tim Cakra-19. Tim ini berisi para purnawirawan TNI.
(hab)
Lihat Juga :
tulis komentar anda