Plus Minus Duet Anies Baswedan - Ridwan Kamil di Pilpres 2024
Minggu, 20 Februari 2022 - 06:33 WIB
Sedangkan Ridwan Kamil, kata dia, adalah seorang arsitek jebolan ITB yang kemudian lulus Master of Urban Design University of California Amerika. “Keduanya ada chemistry dan akan saling mengisi jika menjadi Presiden dan wakil presiden,” ujarnya.
Namun, lanjut dia, masalahnya pasangan capres-cawapres tidak ditentukan semata-semata oleh faktor kompetensi dan kapasitas. “Bukan pada pertimbangan ideal, tapi lebih pada pertimbangan pragmatis yaitu tiket partai, elektabilitas, dan logistik. Tiga faktor ini yang paling dominan dan akan menentukan siapa dipasangkan dengan siapa,” ungkap Tony.
Lebih lanjut dia mengatakan, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil masing-masing punya elektabilitas cukup bagus. “Tapi, ketika keduanya dipasangkan belum tentu bagus. Pasalnya, pemilih Anies Baswedan dengan Ridwan Kamil beririsan di Jawa Barat. Dan keduanya lemah di Jawa Tengah. Padahal, pemilih Jawa Tengah cukup besar yaitu 27 juta,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, belum lagi faktor partai dan logistik. Kata Tony, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil sama-sama tidak punya partai, juga tak punya logistik. Sehingga, menurut dia, tak cukup hanya modal elektabilitas.
Dia menilai mesti ada yang bawa tiket partai atau membawa logistik. Hal itu mengingat demokrasi di Indonesia padat modal, alias butuh biaya tinggi, maka kekuatan logistik menjadi pertimbangan penting, bahkan dominan dalam menentukan pasangan calon.
“Kalau menentukan capres lebih pada faktor elektabilitas, tapi, untuk menentukan cawapres, tiket partai dan logistik biasanya mendapat porsi yang lebih tinggi,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam menilai Anies dan RK sedang memainkan gimmick politik untuk menaikkan "saham politik" masing-masing jelang kontestasi 2024. Bahkan, kata dia, jika dicermati intensitasnya, belakangan RK lebih banyak merapat ke Anies daripada ke kekuatan merah atau PDIP.
“Artinya, besar kemungkinan jika Pilpres 2024 dijalankan, RK akan lebih mengerahkan kekuatannya untuk mendukung gerbong Anies. Problemnya, RK kurang cocok untuk disandingkan dengan Anies dengan skema simulasi Anies-RK,” kata Umam.
Namun, lanjut dia, masalahnya pasangan capres-cawapres tidak ditentukan semata-semata oleh faktor kompetensi dan kapasitas. “Bukan pada pertimbangan ideal, tapi lebih pada pertimbangan pragmatis yaitu tiket partai, elektabilitas, dan logistik. Tiga faktor ini yang paling dominan dan akan menentukan siapa dipasangkan dengan siapa,” ungkap Tony.
Lebih lanjut dia mengatakan, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil masing-masing punya elektabilitas cukup bagus. “Tapi, ketika keduanya dipasangkan belum tentu bagus. Pasalnya, pemilih Anies Baswedan dengan Ridwan Kamil beririsan di Jawa Barat. Dan keduanya lemah di Jawa Tengah. Padahal, pemilih Jawa Tengah cukup besar yaitu 27 juta,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, belum lagi faktor partai dan logistik. Kata Tony, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil sama-sama tidak punya partai, juga tak punya logistik. Sehingga, menurut dia, tak cukup hanya modal elektabilitas.
Dia menilai mesti ada yang bawa tiket partai atau membawa logistik. Hal itu mengingat demokrasi di Indonesia padat modal, alias butuh biaya tinggi, maka kekuatan logistik menjadi pertimbangan penting, bahkan dominan dalam menentukan pasangan calon.
“Kalau menentukan capres lebih pada faktor elektabilitas, tapi, untuk menentukan cawapres, tiket partai dan logistik biasanya mendapat porsi yang lebih tinggi,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam menilai Anies dan RK sedang memainkan gimmick politik untuk menaikkan "saham politik" masing-masing jelang kontestasi 2024. Bahkan, kata dia, jika dicermati intensitasnya, belakangan RK lebih banyak merapat ke Anies daripada ke kekuatan merah atau PDIP.
“Artinya, besar kemungkinan jika Pilpres 2024 dijalankan, RK akan lebih mengerahkan kekuatannya untuk mendukung gerbong Anies. Problemnya, RK kurang cocok untuk disandingkan dengan Anies dengan skema simulasi Anies-RK,” kata Umam.
tulis komentar anda