Dinamika Politik Cair, Perindo Yakin Masih Mungkin Muncul Tokoh-tokoh Baru di Pilpres 2024
Kamis, 17 Februari 2022 - 19:11 WIB
JAKARTA - Berbagai lembaga survei belakangan ini mengeluarkan hasil temuannya terkait dinamika elektoral calon presiden (Capres) jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Namun, sampai saat ini masih dianggap belum ada tokoh yang dominan elektabilitasnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Politik, Heri Budianto berpandangan bahwa dua tahun menjelang Pilpres 2024 ini menunjukkan bahwa dinamika elektoral masih sangat cair. Menurutnya, masih terbuka peluang bagi tokoh-tokoh lain untuk bergerak mendongkrak elektabilitasnya.
"Tentu saya kira dimungkinkan ada tokoh-tokoh baru," ujar pria yang akrab disapa Herbud dalam Dialog MNC News, Kamis (17/2/2022).
Sekretaris Dewan Nasional Konvensi Rakyat Partai Perindo ini memandang bahwa kondisi ini akan berbeda jika saat ini sudah ada tokoh yang sangat dominan memiliki elektabilitas di atas 50%. Maka, Herbud berpendapat kontestasi Pilpres 2024 ini merupakan siklus 10 tahunan yang penting untuk dicermati.
Siklus 10 tahunan ini bisa dikatakan menarik lantaran sudah tidak ada lagi calon petahana (incumbent) yang akan maju kembali di Pilpres selanjutnya. Herbud melihat kondisi ini diprediksi akan serupa seperti Pemilu 2004 dan 2009 silam.
"Tahun 2004, ketika Pak SBY maju, lalu kemudian 2014 ketika Pak Jokowi maju, tentu kita bisa lihat di 2024 polarisasinya enggak jauh akan berbeda. Tidak ada tokoh yang dominan atau yang leading sendiri," tutupnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Politik, Heri Budianto berpandangan bahwa dua tahun menjelang Pilpres 2024 ini menunjukkan bahwa dinamika elektoral masih sangat cair. Menurutnya, masih terbuka peluang bagi tokoh-tokoh lain untuk bergerak mendongkrak elektabilitasnya.
Baca Juga
"Tentu saya kira dimungkinkan ada tokoh-tokoh baru," ujar pria yang akrab disapa Herbud dalam Dialog MNC News, Kamis (17/2/2022).
Sekretaris Dewan Nasional Konvensi Rakyat Partai Perindo ini memandang bahwa kondisi ini akan berbeda jika saat ini sudah ada tokoh yang sangat dominan memiliki elektabilitas di atas 50%. Maka, Herbud berpendapat kontestasi Pilpres 2024 ini merupakan siklus 10 tahunan yang penting untuk dicermati.
Siklus 10 tahunan ini bisa dikatakan menarik lantaran sudah tidak ada lagi calon petahana (incumbent) yang akan maju kembali di Pilpres selanjutnya. Herbud melihat kondisi ini diprediksi akan serupa seperti Pemilu 2004 dan 2009 silam.
Baca Juga
"Tahun 2004, ketika Pak SBY maju, lalu kemudian 2014 ketika Pak Jokowi maju, tentu kita bisa lihat di 2024 polarisasinya enggak jauh akan berbeda. Tidak ada tokoh yang dominan atau yang leading sendiri," tutupnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda