Luhut Akan Tulis Untold Story Teleponan di Belakang Jokowi dalam Memoar
Sabtu, 12 Februari 2022 - 11:32 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bakal menulis kisahnya. Di mana dia menerima telepon dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) pidato di kawasan Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Luhut
Hal itu mengingatkan Luhut saat dirinya menuntut ilmu di National Defense University, di Washington, Amerika Serikat. Kala itu kata Luhut, ada satu pelajaran decision making process di mana Presiden bisa memutuskan di mana saja.
"Kalau di Amerika sih konteksnya kan di Air Force One, Pak (Jokowi). Kita sekarang di helikopter Bapak udah tua nih. Hehehe. Tapi kita bersyukur juga kita masih bisa WhatsApp dari helikopter. Dan, saya bangga Pak, bahwa Bapak sebagai Presiden bisa memutuskan di sini," kata Luhut ditemui MNC Portal Indonesia (MPI) di kantornya, Rabu (9/2/2022).
Tidak sampai di situ, Luhut menunjukkan kepada Presiden Jokowi bahwa dirinya juga mendapat dukungan dari teman-teman alumni Akmil melalui pesan singkat di WhatsApp.
Luhut mengatakan kepada Jokowi bahwa dirinya sangat bangga bisa ikut serta dan terlibat langsung dalam membuat keputusan penting mengenai pandemi Covid-19.
"Karena saya ngalamin sekarang. Saya menteri Bapak (Jokowi), saya memberikan advice, dan saya bangga Bapak membuat keputusan dengan tenang. Dan, Bapak memerintahkan dengan cermat. Ini saya pikir sejarah dalam hidup saya. Ini akan saya akan tulis dalam memoar saya," kata Luhut saat menirukan percakapannya dengan Jokowi.
Luhut pun merasa terharu, meski dia tahu pasti ada beberapa pihak yang mencibir sikapnya saat menerima telepon. Namun, dirinya yakin bahwa setiap keputusan harus diambil cepat agar Presiden Jokowi dapat membuat kebijakan secara tepat.
"Jadi, saya pikir prosesnya di situ. Enggak ada yang istimewa. Presiden adalah atasan saya. Tapi, kan enggak boleh hanya sikap sempurna, padahal ada sesuatu yang harus kita putuskan. Kita harus bisa membuat satu advice atau saran kepada pemimpin kita. Nah, proses pengambilan keputusan itulah yang memang kita harus belajar. Itu semua harus kita belajar," ungkap Luhut.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
Baca Juga: Luhut
Hal itu mengingatkan Luhut saat dirinya menuntut ilmu di National Defense University, di Washington, Amerika Serikat. Kala itu kata Luhut, ada satu pelajaran decision making process di mana Presiden bisa memutuskan di mana saja.
"Kalau di Amerika sih konteksnya kan di Air Force One, Pak (Jokowi). Kita sekarang di helikopter Bapak udah tua nih. Hehehe. Tapi kita bersyukur juga kita masih bisa WhatsApp dari helikopter. Dan, saya bangga Pak, bahwa Bapak sebagai Presiden bisa memutuskan di sini," kata Luhut ditemui MNC Portal Indonesia (MPI) di kantornya, Rabu (9/2/2022).
Tidak sampai di situ, Luhut menunjukkan kepada Presiden Jokowi bahwa dirinya juga mendapat dukungan dari teman-teman alumni Akmil melalui pesan singkat di WhatsApp.
Luhut mengatakan kepada Jokowi bahwa dirinya sangat bangga bisa ikut serta dan terlibat langsung dalam membuat keputusan penting mengenai pandemi Covid-19.
"Karena saya ngalamin sekarang. Saya menteri Bapak (Jokowi), saya memberikan advice, dan saya bangga Bapak membuat keputusan dengan tenang. Dan, Bapak memerintahkan dengan cermat. Ini saya pikir sejarah dalam hidup saya. Ini akan saya akan tulis dalam memoar saya," kata Luhut saat menirukan percakapannya dengan Jokowi.
Luhut pun merasa terharu, meski dia tahu pasti ada beberapa pihak yang mencibir sikapnya saat menerima telepon. Namun, dirinya yakin bahwa setiap keputusan harus diambil cepat agar Presiden Jokowi dapat membuat kebijakan secara tepat.
"Jadi, saya pikir prosesnya di situ. Enggak ada yang istimewa. Presiden adalah atasan saya. Tapi, kan enggak boleh hanya sikap sempurna, padahal ada sesuatu yang harus kita putuskan. Kita harus bisa membuat satu advice atau saran kepada pemimpin kita. Nah, proses pengambilan keputusan itulah yang memang kita harus belajar. Itu semua harus kita belajar," ungkap Luhut.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
(maf)
tulis komentar anda