Ivermectin, Klorokuin, Oseltamivir hingga Plasma Konvalesen Dicabut, Ini Pengganti Obat Covid-19
Jum'at, 11 Februari 2022 - 13:51 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menegaskan Ivermectin , Klorokuin, Oseltamivir, Azithromycin hingga Plasma Konvalesen telah dicabut sebagai obat Covid-19 . Kemenkes telah menetapkan Favipiravir sebagai obat penggantinya.
"Betul (sudah dicabut), jadi kalau di telemedicine kan ada vitamin ya, kalau OTG kita selalu memberikan vitamin, tetapi dengan gejala ringan Oseltamivir sudah tidak ada lagi dan diganti dengan Favipiravir," kata Nadia dalam keterangannya, Jumat (11/2/2022).
Ia menjelaskan pada prinsipnya nama obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan Covid-19 sudah ditentukan manfaatnya dan juga sudah dipastikan efek sampingnya itu terhadap manusia, sehingga tidak berbahaya. "Jadi sama seperti vaksin, dia melalui uji klinis juga melalui beberapa kajian," katanya.
Nadia mengungkapkan alasan obat-obatan tersebut dicabut. Seperti obat-obat yang awalnya digunakan dan diperkirakan akan membantu pengobatan Covid-19, kemudian dengan semakin banyaknya ilmu pengetahuan, juga semakin banyaknya pengalaman, maka kemudian dilihat bahwa obat-obat ini tidak memberikan secara signifikan terhadap kesembuhan atau pun pengobatan Covid-19.
Kemenkes, kata Nadia, telah mengganti obat-obatan yang dicabut tersebut seperti Favipiravir yang menggantikan Oseltamivir. "Tapi kita tahu sekarang kan ada obat-obat baru ya seperti tadi sebenarnya Favipiravir itu bukan obat baru, pada waktu kita menggunakan Oseltamivir tapi Favipiravir sudah ada. Tapi Favipiravir digunakan untuk kondisi yang lebih berat lagi," katanya.
“Nah jadi memang kalau kita melihat bahwa kondisi-kondisi tadi tentunya sudah dipertimbangkan dan masyarakat tidak perlu takut pada waktu dokter memberikan itu sudah di perhatikan ya dari sisi tentunya keamanannya,” papar Nadia.
Baca juga: Obat Covid Melimpah, Pengusaha Farmasi: Mau Diapakan Usai Pandemi?
"Betul (sudah dicabut), jadi kalau di telemedicine kan ada vitamin ya, kalau OTG kita selalu memberikan vitamin, tetapi dengan gejala ringan Oseltamivir sudah tidak ada lagi dan diganti dengan Favipiravir," kata Nadia dalam keterangannya, Jumat (11/2/2022).
Ia menjelaskan pada prinsipnya nama obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan Covid-19 sudah ditentukan manfaatnya dan juga sudah dipastikan efek sampingnya itu terhadap manusia, sehingga tidak berbahaya. "Jadi sama seperti vaksin, dia melalui uji klinis juga melalui beberapa kajian," katanya.
Nadia mengungkapkan alasan obat-obatan tersebut dicabut. Seperti obat-obat yang awalnya digunakan dan diperkirakan akan membantu pengobatan Covid-19, kemudian dengan semakin banyaknya ilmu pengetahuan, juga semakin banyaknya pengalaman, maka kemudian dilihat bahwa obat-obat ini tidak memberikan secara signifikan terhadap kesembuhan atau pun pengobatan Covid-19.
Kemenkes, kata Nadia, telah mengganti obat-obatan yang dicabut tersebut seperti Favipiravir yang menggantikan Oseltamivir. "Tapi kita tahu sekarang kan ada obat-obat baru ya seperti tadi sebenarnya Favipiravir itu bukan obat baru, pada waktu kita menggunakan Oseltamivir tapi Favipiravir sudah ada. Tapi Favipiravir digunakan untuk kondisi yang lebih berat lagi," katanya.
“Nah jadi memang kalau kita melihat bahwa kondisi-kondisi tadi tentunya sudah dipertimbangkan dan masyarakat tidak perlu takut pada waktu dokter memberikan itu sudah di perhatikan ya dari sisi tentunya keamanannya,” papar Nadia.
Baca juga: Obat Covid Melimpah, Pengusaha Farmasi: Mau Diapakan Usai Pandemi?
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda