Dahsyat! Drone Tempur Buatan Israel Perkuat Pasukan Elite Kopasgat TNI AU
Senin, 07 Februari 2022 - 05:27 WIB
Di Asia sendiri, yang menggunakan drone varian ini hanya Indonesia dan Thailand. Sedangkan, di Eropa negara-negara yang menggunakan drone tersebut antara lain Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Azerbaijan, Kroasia, Irlandia, Meksiko, Serbia dan Spanyol. Termasuk Finlandia, Turkmenistan, Polandia, dan Afrika Selatan.
Dikutip dari situs aeronautics-sys.com, Orbiter 2 merupakan drone portable yang ringan, ringkas dan dirancang untuk misi intelijen di medan pertempuran. Drone yang diluncurkan pada 2014 ini memiliki lebar sayap 3 meter. Drone dengan berat maksimum 9,5 Kg saat tinggal landas ini mampu terbang dengan kecepatan 130 Km/ jam.
Drone ini dirancang untuk misi pengintaian dan menyediakan informasi bagi pasukan dalam mengakuisisi target atau intelligence, surveillance, target acquisition, and reconnaissance (ISTAR) sehingga sangat cocok digunakan untuk perang kota, peperangan intensitas penuh dan operasi pada peperangan intensitas rendah, termasuk kontra-pemberontakan.
Untuk mendukung operasi, drone ini dilengkapi dengan aplikasi Multi Operation Aerial Vehicle (MOAV) berstandar NATO. ”Drone Orbiter ini dilengkapi datalink digital dan memiliki daya tahan hingga 4 jam; kapasitas angkut 1,5 Kg dan radius operasional sejauh 100 Km,” tulis keterangan di website tersebut.
Untuk mengoperasikan drone yang diluncurkan dengan sistem ketapel ini, hanya dibutuhkan waktu tujuh menit merakitnya. Kelebihan lainnya, drone ini bisa beroperasi pada siang maupun malam hari, memiliki kamera pemandu, mampu beroperasi dalam kondisi cuaca buruk, dan mampu diam saat di udara sehingga bisa melakukan operasi rahasia. Saat ini, ada tiga varian Orbiter yang diproduksi Aeronautics Defense Systems yakni, Orbiter 1K, Orbiter 2 dan Orbiter 3.
Hubungan Tersembunyi Indonesia-Israel
Meski tidak memiliki hubungan diplomatik, namun kerja sama militer antara Indonesia dan Israel sebenarnya sudah terjalin sejak lama. Kerja sama sembunyi-sembunyi itu pernah dilakukan Jenderal TNI (Purn) Lenoardus Benny Moerdani.
Benny yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) kemudian Panglima ABRI di era kepemimpinan Presiden Soeharto ini, memang mempunyai hubungan baik dengan Israel. Ketika itu, Benny sempat meminjam roket untuk melindungi Presiden Soeharto dan pembelian pesawat tempur untuk TNI Angkatan Udara (AU).
Baca Juga
Dikutip dari situs aeronautics-sys.com, Orbiter 2 merupakan drone portable yang ringan, ringkas dan dirancang untuk misi intelijen di medan pertempuran. Drone yang diluncurkan pada 2014 ini memiliki lebar sayap 3 meter. Drone dengan berat maksimum 9,5 Kg saat tinggal landas ini mampu terbang dengan kecepatan 130 Km/ jam.
Drone ini dirancang untuk misi pengintaian dan menyediakan informasi bagi pasukan dalam mengakuisisi target atau intelligence, surveillance, target acquisition, and reconnaissance (ISTAR) sehingga sangat cocok digunakan untuk perang kota, peperangan intensitas penuh dan operasi pada peperangan intensitas rendah, termasuk kontra-pemberontakan.
Untuk mendukung operasi, drone ini dilengkapi dengan aplikasi Multi Operation Aerial Vehicle (MOAV) berstandar NATO. ”Drone Orbiter ini dilengkapi datalink digital dan memiliki daya tahan hingga 4 jam; kapasitas angkut 1,5 Kg dan radius operasional sejauh 100 Km,” tulis keterangan di website tersebut.
Untuk mengoperasikan drone yang diluncurkan dengan sistem ketapel ini, hanya dibutuhkan waktu tujuh menit merakitnya. Kelebihan lainnya, drone ini bisa beroperasi pada siang maupun malam hari, memiliki kamera pemandu, mampu beroperasi dalam kondisi cuaca buruk, dan mampu diam saat di udara sehingga bisa melakukan operasi rahasia. Saat ini, ada tiga varian Orbiter yang diproduksi Aeronautics Defense Systems yakni, Orbiter 1K, Orbiter 2 dan Orbiter 3.
Hubungan Tersembunyi Indonesia-Israel
Meski tidak memiliki hubungan diplomatik, namun kerja sama militer antara Indonesia dan Israel sebenarnya sudah terjalin sejak lama. Kerja sama sembunyi-sembunyi itu pernah dilakukan Jenderal TNI (Purn) Lenoardus Benny Moerdani.
Benny yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) kemudian Panglima ABRI di era kepemimpinan Presiden Soeharto ini, memang mempunyai hubungan baik dengan Israel. Ketika itu, Benny sempat meminjam roket untuk melindungi Presiden Soeharto dan pembelian pesawat tempur untuk TNI Angkatan Udara (AU).
tulis komentar anda