Nahdlatul Ulama Akan Bangun Peradaban dari Lautan
Sabtu, 05 Februari 2022 - 18:08 WIB
“Ini adalah gagasan yang sangat iconik dan ini mencerminkan visi membangun masa depan. Maka NU perlu hadir untuk bersama ikut membangun dan ikut serta menjadi bagian pembangunan ibukota yang baru,” ujar mantan Juru Bicara Gus Dur ini.
Setelah dari NTT, Harlah NU juga akan digelar di Palembang pada 12 Februari 2022. Dan pemilihan Palembang karena daerah ini adalah tempat Sriwijaya membangun peradaban yang tercatat sebagai yang terbesar dan pernah ada di Indonesia.
“Nanti puncak Harlah kita pungkasi di Bangkalan Madura karena Bangkalan adalah sumber kekuatan spiritual NU. Untuk memulai peradaban ini kita membutuhkan sumber spiritual awal didirikannya NU. Sebelum membentuk NU, Hadratussyaikh Hasyim Asyari memerlukan pendapat Syaichona Cholil Bangkalan dulu,” kata Gus Yahya.
Sementara itu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir secara virtual di Harlah kali ini mengatakan bahwa kehadiran NU sangat dibutuhkan bagi negara. “NU bukan hanya menjadi simbol organisasi besar umat Islam namun juga banyak membawa perubahan utamanya dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Luhut.
NU di masa mendatang, kata Luhut, harus mampu memadukan ilmu pengetahuan teknologi informasi dan ilmu agama untuk menjabarkan tantangan zaman. “Dunia tentunya berubah dan membutuhkan terobosan baru bagaimana NU ke depan mampu tidak hanya sebagai pagar yang menjaga NKRI namun juga berkontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi seraya berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman,” kata Luhut.
Sementara itu, Harlah NU di NTT kali ini digelar di Hotel Meruorah Lahuhan Bajo, Sabtu (5/2/2022). Selain dihadiri Ketua Umum PBNU; Harlah juga dihadiri Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kemudian Katib Aam KH Ahmad Said Asrori; beberapa pengurus inti PBNU; Ketua PWNU NTT serta seluruh ketua PCNU se NTT. Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat juga tampak hadir dan memberi sambutan acara.
Setelah dari NTT, Harlah NU juga akan digelar di Palembang pada 12 Februari 2022. Dan pemilihan Palembang karena daerah ini adalah tempat Sriwijaya membangun peradaban yang tercatat sebagai yang terbesar dan pernah ada di Indonesia.
“Nanti puncak Harlah kita pungkasi di Bangkalan Madura karena Bangkalan adalah sumber kekuatan spiritual NU. Untuk memulai peradaban ini kita membutuhkan sumber spiritual awal didirikannya NU. Sebelum membentuk NU, Hadratussyaikh Hasyim Asyari memerlukan pendapat Syaichona Cholil Bangkalan dulu,” kata Gus Yahya.
Sementara itu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir secara virtual di Harlah kali ini mengatakan bahwa kehadiran NU sangat dibutuhkan bagi negara. “NU bukan hanya menjadi simbol organisasi besar umat Islam namun juga banyak membawa perubahan utamanya dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Luhut.
NU di masa mendatang, kata Luhut, harus mampu memadukan ilmu pengetahuan teknologi informasi dan ilmu agama untuk menjabarkan tantangan zaman. “Dunia tentunya berubah dan membutuhkan terobosan baru bagaimana NU ke depan mampu tidak hanya sebagai pagar yang menjaga NKRI namun juga berkontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi seraya berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman,” kata Luhut.
Sementara itu, Harlah NU di NTT kali ini digelar di Hotel Meruorah Lahuhan Bajo, Sabtu (5/2/2022). Selain dihadiri Ketua Umum PBNU; Harlah juga dihadiri Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kemudian Katib Aam KH Ahmad Said Asrori; beberapa pengurus inti PBNU; Ketua PWNU NTT serta seluruh ketua PCNU se NTT. Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat juga tampak hadir dan memberi sambutan acara.
(rca)
tulis komentar anda