Senandung Salawat dan Yatiman di Jantung Nahdliyin

Selasa, 25 Januari 2022 - 17:14 WIB


Secara nasional penurunan angka kemiskinan mencapai 1,03 juta jiwa dari total penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,5 juta jiwa. Yang menjadi catatan khusus, torehan ini dicapai ketika pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia, tak terkecuali Jawa Timur. Dampaknya pun luar biasa. Indeks ketimpangan (gini ratio) pun mulai menurun secara konsisten.

Khofifah menegaskan berbagai upaya yang dilakukan untuk percepatan pengentasan kemiskinan di Jatim juga buah kerja sama dengan banyak pihak. Bekas Menteri Sosial itu menyebut Jatim mengoptimalkan berbagai program perlindungan sosial dan berbagai bansos dari pemerintah pusat, kerja keras dari para bupati, lembaga keuangan, dan dunia usaha.

Gubernur Khofifah menjalankan dengan ketat berbagai program pengentasan kemiskinan, antara lain: Jatim Puspa, Desa Berdaya, Bantuan Lansung Tunai, Sertifikat Gratis (PTSL), Elektrifikasi, Santunan Kematian Covid-19, BPJS Ketenagakerjaan, paket sembako dan berbagai program Pemprov telah disalurkan. "Alhamdulillah, semua berdampak positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi dan penurunan kemiskinan," katanya.

Program intervensi Jatim Puspa (Pemberdayaan Usaha Perempuan), misalnya, Khofifah mengalokasikan anggaran Rp15,606 miliar untuk stimulan modal usaha produktif senilai Rp2,5 juta per keluarga penerima manfaat. Program tersebut menjangkau 5.294 KPM di 175 desa pada 30 kabupaten/kota se-Jatim. Sedangkan, Desa Berdaya diberikan sebagai reward kepada desa yang telah mampu meningkatkan kapasitasnya menjadi Desa Mandiri. Masing-masing Desa Mandiri mendapatkan reward sebesar Rp100 juta untuk 151 Desa Mandiri di 24 kabupaten dan Kota Batu.

Khofifah bercerita dirinya pernah bertemu tokoh kharismatik Sufi Muslim Lebanon-Amerika, Syaikh Muhammad Hisham al-Kabbani. Sang Guru Sufi itu mengatakan bahwa sangat mudah menemukan surga karena di Indonesia mudah mengumpulkan jamaiyah untuk bersalawat dan istiqomah dengan jumlah jamaah yang luar biasa.

Apa rahasia sukses Khofifah lainnya? Profesor M Mas'ud Said, sahabat dekat Khofifah, berbagi kisah pribadi. Bekas Koordinator Staf Khusus Menteri Sosial era Khofifah ini menuturkan kebiasaan Gubernur Jawa Timur itu.

"Khofifah itu santriwati NU tulen. Dia sangat berpegang pada aspek langitan, tak pernah meninggalkan salat malam. Setahu saya Beliau tak pernah absen menemui Tuhan di tengah malam. Sedangkan secara duniawi, Khofifah adalah seorang pekerja keras dan teguh menjalankan amanah," ujar Mas'ud Said yang kini diminta Khofifah mengawal Bank Jatim sebagai komisaris.

Mas'ud juga mengungkap cerita lain. Setelah Khofifah mengundurkan diri sebagai Menteri Sosial karena maju Pilgub Jatim, akan ada serah terima jabatan dengan menteri penggantinya. Betapa terkejutnya Mas'ud saat Khofifah bilang bahwa dia tak punya mobil yang pantas untuk datang ke acara serah terima itu. Mas'ud akhirnya memutar otak agar Khofifah bisa datang ke Kementerian Sosial untuk menghadiri acara, secara patut.

"Bayangkan, dia itu bekas Menteri Sosial yang baru menyerahkan jabatan. Padahal kalau kita lihat fakta, berapa banyak Menteri Sosial yang dicokok KPK?" ujarnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More