Menlu: Dukungan Terhadap COVAX Bukan Sekadar Charity, Tapi Merupakan Kepentingan Bersama
Jum'at, 21 Januari 2022 - 20:18 WIB
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan bahwa COVAX telah berhasil menyalurkan sebanyak 1 miliar vaksin Covid-19 ke seluruh dunia. Menurut Retno, pencapaian ini sangat tidak mudah mengingat berbagai tantangan yang dihadapi COVAX dan dunia.
“Namun demikian, dunia patut bersyukur bahwa pada akhirnya COVAX mampu menunjukkan bahwa multilateralisme dapat bekerja dan memberikan manfaat konkret bagi masyarakat di seluruh dunia,” ujar Retno dalam konferensi pers virtual peluncuran Gavi COVAX AMC 2022 Investment Opportunity, Rabu 19 Januari 2022 malam.
Retno menuturkan, capaian COVAX ini merupakan bukti nyata dari hasil kerja sama dan solidaritas dunia. Bagi banyak negara, COVAX merupakan jalur paling dapat diandalkan untuk mendapatkan vaksin.
“Tanpa COVAX akan semakin banyak negara yang tidak mampu mencapai target vaksinasi yang ditetapkan WHO. Oleh karena itu, peran COVAX sangat penting,” ujar Retno.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa munculnya varian Omicron telah mengingatkan kita bahwa pandemi masih jauh dari usai. Upaya global untuk memerangi Covid-19 perlu ditingkatkan. “Sebagai co-chair COVAX AMC EG, saya menyerukan seluruh negara dan komunitas donor untuk mendukung COVAX melalui kesempatan investasi ini. Ini bukan sekadar soal charity, melainkan sebuah kepentingan bersama untuk memastikan COVAX dapat menuntaskan misinya,” kata Retno.
Dia mengatakan bahwa tahun 2022 harus menjadi tahun pemilihan dan vaksinasi adalah langkah pertama untuk mencapai tujuan tersebut. “Sebagai Chair G20 tahun 2022, Indonesia akan memobilisasi kerja sama global yang lebih kuat untuk mempercepat pemulihan bagi semua, termasuk negara berkembang. Recover together, recover stronger,” tegas Retno.
Adapun Gavi COVAX AMC 2022 Investment Opportunity diselenggarakan untuk memobilisasi pendanaan COVAX dengan mendorong investasi dari negara-negara dan lembaga donor. Retno menjadi salah satu narasumber acara tersebut bersama para pembicara lain, di antaranya Dirjen WHO Thedros Adhanom Ghebreyesus, Ketua Dewan Gavi Jose Manuel Barroso, Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore, dan CEO CEPI Richard Hatchett.
COVAX sendiri bertujuan untuk memastikan kesetaraan akses vaksin global dengan menyalurkan vaksin ke negara-negara miskin dan berkembang secara gratis.
“Namun demikian, dunia patut bersyukur bahwa pada akhirnya COVAX mampu menunjukkan bahwa multilateralisme dapat bekerja dan memberikan manfaat konkret bagi masyarakat di seluruh dunia,” ujar Retno dalam konferensi pers virtual peluncuran Gavi COVAX AMC 2022 Investment Opportunity, Rabu 19 Januari 2022 malam.
Retno menuturkan, capaian COVAX ini merupakan bukti nyata dari hasil kerja sama dan solidaritas dunia. Bagi banyak negara, COVAX merupakan jalur paling dapat diandalkan untuk mendapatkan vaksin.
Baca Juga
“Tanpa COVAX akan semakin banyak negara yang tidak mampu mencapai target vaksinasi yang ditetapkan WHO. Oleh karena itu, peran COVAX sangat penting,” ujar Retno.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa munculnya varian Omicron telah mengingatkan kita bahwa pandemi masih jauh dari usai. Upaya global untuk memerangi Covid-19 perlu ditingkatkan. “Sebagai co-chair COVAX AMC EG, saya menyerukan seluruh negara dan komunitas donor untuk mendukung COVAX melalui kesempatan investasi ini. Ini bukan sekadar soal charity, melainkan sebuah kepentingan bersama untuk memastikan COVAX dapat menuntaskan misinya,” kata Retno.
Dia mengatakan bahwa tahun 2022 harus menjadi tahun pemilihan dan vaksinasi adalah langkah pertama untuk mencapai tujuan tersebut. “Sebagai Chair G20 tahun 2022, Indonesia akan memobilisasi kerja sama global yang lebih kuat untuk mempercepat pemulihan bagi semua, termasuk negara berkembang. Recover together, recover stronger,” tegas Retno.
Adapun Gavi COVAX AMC 2022 Investment Opportunity diselenggarakan untuk memobilisasi pendanaan COVAX dengan mendorong investasi dari negara-negara dan lembaga donor. Retno menjadi salah satu narasumber acara tersebut bersama para pembicara lain, di antaranya Dirjen WHO Thedros Adhanom Ghebreyesus, Ketua Dewan Gavi Jose Manuel Barroso, Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore, dan CEO CEPI Richard Hatchett.
COVAX sendiri bertujuan untuk memastikan kesetaraan akses vaksin global dengan menyalurkan vaksin ke negara-negara miskin dan berkembang secara gratis.
(rca)
tulis komentar anda