Kecelakaan Maut Balikpapan, DPR Minta Keberadaan ODOL Ditindak Tegas
Jum'at, 21 Januari 2022 - 13:46 WIB
JAKARTA - Kecelakaan maut di Balikpapan, Kalimantan Timur menyita perhatian banyak pihak. Tak terkecuali Anggota DPR Dapil Kalimantan Timur (Kaltim) Irwan.
Irwan yang juga sebagai anggota Komisi V DPR ini menilai keberadaan kendaraan over dimensi over loading (ODOL) dalam kota tidak bisa ditolerir lagi. Dalam waktu dekat, dia akan berkoordinasi dengan Dirlantas Polda Kaltim untuk bisa melakukan pengawasan dan penindakan tegas terhadap kendaraan over dimensi over loading (ODOL) dalam kota.
"Keberadaan ODOL dalam kota ini tidak bisa lagi ditoleransi harus segera ditindak tegas. Termasuk sopir dan pemilik kendaraan yang menyebabkan musibah besar hari ini harus bertanggung jawab di hadapan hukum," tegasnya saat dihubungi, Jumat (21/1/2022).
Kemudian, menurut Irwan, untuk solusi jangka panjang, pemerintah daerah (pemda) perlu segera merealisasikan rencana pembangunan flyover di Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan Utara. Apalagi, pemda dan balai besar pelaksana jalan nasional sudah membuat kajian perencanaan dan lain-lain.
"Kalau memang tidak ada duit APBD-nya untuk bangun flyover kita coba gunakan opsi lain termasuk intervensi melalui APBN di Kementerian PUPR. Kita bantu kawal dan perjuangkan agar ke depan tidak terjadi lagi kejadian menyedihkan seperti ini," tukas Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim ini.
Lebih dari itu, pria yang akrab disapa Irwan Fecho ini juga mengapresiasi usaha Ditlantas Polda Kaltim yang sejak 8 bulan lalu sudah mempersiapkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) berstandar moderen dan berbasis IT. Dengan melaksanakan sertifikasi kompetensi penyidik, mobil taktis TAA dari Korlantas dan mewajibkan tim TAA turun ke TKP minimal sebulan sekali, sehingga kejadian kecelakaan lalu lintas seperti ini bisa segera diketahui kejadian sebenarnya.
Irwan menambahkan, harus segera ada evaluasi dan tindakan tegas untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang terus memakan korban di lokasi yang sama. Hal ini tidak boleh terus dibiarkan. Dalam beberapa tahun ini, ia pun terus mendorong Kemenhub melalui Balai Pengelola Transportasi Darat Kaltimtara untuk membangun beberapa Jembatan Timbang di ruas jalan nasional Kaltim.
"Mengenai penindakan ODOL kita minta dipertegas sampai dengan penindakan di tempat melalui Revisi UU LLAJ yang mulai dibahas di Komisi V DPR RI," pungkas Irwan Fecho.
Dia pun menyampaikan duka cita yang mendalam terhadap seluruh korban meninggal dunia, yang dirawat di rumah sakit (RS) serta pihak keluarga."Semoga seluruh korban meninggal dunia diterima di sisi Tuhan dan keluarga korban diberikan kesabaran dan ketabahan,” pungkasnya.
Irwan yang juga sebagai anggota Komisi V DPR ini menilai keberadaan kendaraan over dimensi over loading (ODOL) dalam kota tidak bisa ditolerir lagi. Dalam waktu dekat, dia akan berkoordinasi dengan Dirlantas Polda Kaltim untuk bisa melakukan pengawasan dan penindakan tegas terhadap kendaraan over dimensi over loading (ODOL) dalam kota.
"Keberadaan ODOL dalam kota ini tidak bisa lagi ditoleransi harus segera ditindak tegas. Termasuk sopir dan pemilik kendaraan yang menyebabkan musibah besar hari ini harus bertanggung jawab di hadapan hukum," tegasnya saat dihubungi, Jumat (21/1/2022).
Baca Juga
Kemudian, menurut Irwan, untuk solusi jangka panjang, pemerintah daerah (pemda) perlu segera merealisasikan rencana pembangunan flyover di Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan Utara. Apalagi, pemda dan balai besar pelaksana jalan nasional sudah membuat kajian perencanaan dan lain-lain.
"Kalau memang tidak ada duit APBD-nya untuk bangun flyover kita coba gunakan opsi lain termasuk intervensi melalui APBN di Kementerian PUPR. Kita bantu kawal dan perjuangkan agar ke depan tidak terjadi lagi kejadian menyedihkan seperti ini," tukas Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim ini.
Lebih dari itu, pria yang akrab disapa Irwan Fecho ini juga mengapresiasi usaha Ditlantas Polda Kaltim yang sejak 8 bulan lalu sudah mempersiapkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) berstandar moderen dan berbasis IT. Dengan melaksanakan sertifikasi kompetensi penyidik, mobil taktis TAA dari Korlantas dan mewajibkan tim TAA turun ke TKP minimal sebulan sekali, sehingga kejadian kecelakaan lalu lintas seperti ini bisa segera diketahui kejadian sebenarnya.
Irwan menambahkan, harus segera ada evaluasi dan tindakan tegas untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang terus memakan korban di lokasi yang sama. Hal ini tidak boleh terus dibiarkan. Dalam beberapa tahun ini, ia pun terus mendorong Kemenhub melalui Balai Pengelola Transportasi Darat Kaltimtara untuk membangun beberapa Jembatan Timbang di ruas jalan nasional Kaltim.
"Mengenai penindakan ODOL kita minta dipertegas sampai dengan penindakan di tempat melalui Revisi UU LLAJ yang mulai dibahas di Komisi V DPR RI," pungkas Irwan Fecho.
Dia pun menyampaikan duka cita yang mendalam terhadap seluruh korban meninggal dunia, yang dirawat di rumah sakit (RS) serta pihak keluarga."Semoga seluruh korban meninggal dunia diterima di sisi Tuhan dan keluarga korban diberikan kesabaran dan ketabahan,” pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda