Terjadi 3.116 Bencana Sepanjang 2021, BNPB: Tren Bencana Menurun Dibandingkan 2020
Selasa, 18 Januari 2022 - 15:29 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkap sepanjang 2021 telah terjadi 3.116 bencana di berbagai daerah di Indonesia. Bencana ini menyebabkan 8,6 juta jiwa menjadi korban.
“Kami laporkan bencana Indonesia di 2021 ada 3.116 kejadian bencana, didominasi bencana hidrometeorologi, banjir urutan pertama 1.310 kasus, disusul cuaca ekstrem 815 kejadian, tanah longsor sebanyak 633 peristiwa dan gelombang pasang sebanyak 45 peristiwa,” papar Suharyanto dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (18/1/2022).
Selain itu, bencana lainnya yakni kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 265 peristiwa, kekeringan 15 peristiwa, gempa bumi 32 peristiwa dan erupsi gunung berapi 1 peristiwa.Suharyanto menjelaskan, bencana ini mengakibatkan 8,6 juta jiwa menjadi korban.
Rinciannya, 677 meninggal dunia, luka-luka 14.121 orang, terdampak dan mengungsi 8.595.573 orang. Serta rumah rusak sebanyak 142.994 unit. “Perlu disampaikan juga dibandingkan 2020, kalau dilihat kuantitasnya terjadi penurunan 32,4% akibat yang ditimbulkan, meninggal, luka-luka, meninggal, mengungsi meningkat,” ungkap Suharyanto.
“Kami laporkan bencana Indonesia di 2021 ada 3.116 kejadian bencana, didominasi bencana hidrometeorologi, banjir urutan pertama 1.310 kasus, disusul cuaca ekstrem 815 kejadian, tanah longsor sebanyak 633 peristiwa dan gelombang pasang sebanyak 45 peristiwa,” papar Suharyanto dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (18/1/2022).
Selain itu, bencana lainnya yakni kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 265 peristiwa, kekeringan 15 peristiwa, gempa bumi 32 peristiwa dan erupsi gunung berapi 1 peristiwa.Suharyanto menjelaskan, bencana ini mengakibatkan 8,6 juta jiwa menjadi korban.
Rinciannya, 677 meninggal dunia, luka-luka 14.121 orang, terdampak dan mengungsi 8.595.573 orang. Serta rumah rusak sebanyak 142.994 unit. “Perlu disampaikan juga dibandingkan 2020, kalau dilihat kuantitasnya terjadi penurunan 32,4% akibat yang ditimbulkan, meninggal, luka-luka, meninggal, mengungsi meningkat,” ungkap Suharyanto.
(cip)
tulis komentar anda