Kepala BNPB Minta Seluruh Stakeholders Tingkatkan Mitigasi Bencana

Jum'at, 31 Desember 2021 - 15:30 WIB
loading...
Kepala BNPB Minta Seluruh Stakeholders Tingkatkan Mitigasi Bencana
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengajak seluruh stakeholders meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengajak seluruh elemen atau stakeholders untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana dalam menyongsong 2022.

"Indonesia merupakan negara di jalur gunung berapi dunia diapit dua lempeng samudera dan benua dan dilintasi garis khatulistiwa sehingga menjadi negara dengan aktivitas tektonik, vulkanik dan hidrometeorologi tertinggi di dunia. Rangkaian bencana alam dan pandemi Covid-19 pada 2021 memberikan kita banyak pembelajaran dalam meningkatkan kesiapsiagaan, pencegahan dan mitigasi," kata Suharyanto di Youtube BNPB, Jumat (31/12/2021).



Suharyanto berharap kerja sama lintas pemangku kepentingan yang sudah terjalin baik selama ini bisa terus ditingkatkan. “Saudara seperjuangan di BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota, relawan, tokoh masyarakat, tokoh agama, budaya, dunia usaha, akademisi serta media mari bersama bergerak meningkatkan resilensi Indonesia menghadapi bencana alam dan non alam," imbuhnya.



Suharyanto membeberkan tiga prioritas dalam upaya mitigasi bencana untuk mengurangi risiko dampak yang ditimbulkan. "Pertama, penataan tata ruang dan pengembangan kawasan yang berbasis mitigasi bencana. Kedua, Penguatan bangunan agar tahan gempa, restorasi lingkungan dan ekosistem. Ketiga, Penguatan literasi dan pemahaman akan bahaya, potensi serta risiko dan sistem peringatan dini bencana," ujarnya.

Lebih lanjut, Suharyanto menyebut Indonesia juga menghadapi bencana non alam berupa pandemi Covid-19. Dia menyebut pandemi belum mereda meskipun terkendali. "Bencana non alam adalah ancaman kedua yang harus kita hadapi karena pandemi Covid-19 belum ada tanda tanda mereda. Bahkan penularan Covid-19 secara global berada di titik tertinggi ketika kasus di Indonesia sedang terkendali," tuturnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2258 seconds (0.1#10.140)