Industri Kreatif Kunci Keluar dari Krisis Akibat COVID-19

Kamis, 11 Juni 2020 - 10:58 WIB
Penjualan secara daring (online) dan e-commerce pun akan sangat berkembang. “Ini juga masuk bagian industri kreatif, bagaimana dia men-delivered barang jualannya dengan cara tidak biasa,” jelas Tita yang juga Ketua Bandung Creatif City Forum (BCCF).

Sejurus dengan itu beberapa jenis pekerjaan yang prospektif di era baru, seperti penjahit, fotografer, desainer grafis, ilustrator, penata letak (layouter), kamerawan, pelatih kebugaran privat, tenaga pemasar (marketing), pengembang laman internet dan aplikasi (web dan digital developer), dan sejenisnya.

Senada dengan Tita, pengamat ekonomi Acuviarta Kartabi menyarankan para pelaku industri dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) makin mengadaptasi sistem pemasaran daring atau online atau yang berbasis platform digital.

Menurut Acu, dalam situasi AKB sekalipun mobilitas dan aktivitas masyarakat tidak akan serta merta pulih atau sama seperti sebelum COVID-19. Jabar punya modal besar untuk bangkit dan keluar dari krisis ekonomi akibat COVID-19 karena didukung konektivitas telekomunikasi memadai, infrastruktur antarwilayah yang baik, logistik dan dukungan komoditas cukup lengkap.

“60 persen industri nasional ada di Jabar, penduduk Jabar paling banyak, market size ada di Jabar. Daerah yang penduduk yang banyak tinggal kita suntik untuk tumbuh,” ujarnya.

Menurut Acu, industri pariwisata dan industri kreatif, perhotelan dan akomodasi, usaha makanan dan minuman, dan industri lain berbahan baku lokal, punya peluang untuk bangkit di era baru. Asalkan, kata Acu, syarat – syarat kesehatan harus ditegakkan oleh pelaku industri tersebut. “Seperti kata Pak Gubernur, syaratnya mudah saja di era AKB itu: pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan,” sebut Acu.

Dengan meningkatkan kinerja kesehatan dan konsistensi kesadaran masyarakat, Acu optimistis Jabar sudah dapat membuka kembali ekonominya dalam waktu dekat.

“Asumsi saya Juni kita bisa menuntaskan (COVID-19), kemudian ekonomi bisa bergerak perlahan mulai Juli. Kalau estimasi normal pertumbuhan ekonomi tumbuh 5 persen, tahun depan kita dapat kembali normal,” kata Acu.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(srf)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More