Partai Perindo Apresiasi Kepengurusan Baru PBNU Tak Istimewakan Parpol Tertentu
Kamis, 13 Januari 2022 - 10:04 WIB
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menyambut baik selesainya penyusunan kepengurusan baru Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hasil Muktamar ke-34 di Provinsi Lampung. Kepengurusan baru ini diumumkan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Jakarta pada Rabu (12/1/2022).
"Kita mendoakan semoga kepengurusan baru PBNU menjadi kekuatan sosial yang mampu menggerakkan potensi umat," ujar Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad, Kamis (13/1/2022).
Khaliq juga berharap kepengurusan baru PBNU periode 2022-2027 dapat melaksanakan program bermanfaat untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa. "Terutama dalam upaya memberikan kontribusi bagi terwujudnya peradaban baru dan perdamaian dunia," tutur Khaliq.
Selain itu, Khaliq menuturkan Partai Perindo mengapresiasi sikap KH Yahya Cholil Staquf yang menegaskan NU mengambil jarak secara sama dan setara terhadap semua partai politik serta tidak mengistimewakan partai politik tertentu.
"Penegasan ini menunjukkan NU sebagai lembaga keulamaan dan keagamaan telah bersikap adil serta menjadi magnet perekat persatuan bangsa di tengah kepentingan politik yang beragam di Tanah Air," tegasnya.
Menurutnya, sebagai aset nasional, NU sudah sepatutnya berada di tengah dan melihat realitas politik secara objektif karena aspirasi politik warga NUdewasa ini tidak hanya tersalurkan kepada partai politik tertentu.
"Melainkan juga ke pelbagai partai politik, termasuk Partai Perindo," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengucapkan selamat atas terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf menjadi Ketua Umum PBNU dan KH Miftachul Akhyar yang kembali terpilih sebagai Rais Aam NU periode 2021-2026 pada Muktamar ke-34 NU di Lampung.
"Selamat atas terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketum PBNU dan KH Miftahul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU," kata Hary, Jumat (24/12/2021) lalu.
Hary meyakini kemimpinan keduanya akan meneruskan semangat NU dalam mengokohkan Persatuan Indonesia."Warisan terbesar para pendiri NU adalah persatuan dan kesatuan. Dengan kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa, maka akan tercipta kehidupan rakyat Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur," kata Hary.
"Kita mendoakan semoga kepengurusan baru PBNU menjadi kekuatan sosial yang mampu menggerakkan potensi umat," ujar Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad, Kamis (13/1/2022).
Khaliq juga berharap kepengurusan baru PBNU periode 2022-2027 dapat melaksanakan program bermanfaat untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa. "Terutama dalam upaya memberikan kontribusi bagi terwujudnya peradaban baru dan perdamaian dunia," tutur Khaliq.
Selain itu, Khaliq menuturkan Partai Perindo mengapresiasi sikap KH Yahya Cholil Staquf yang menegaskan NU mengambil jarak secara sama dan setara terhadap semua partai politik serta tidak mengistimewakan partai politik tertentu.
"Penegasan ini menunjukkan NU sebagai lembaga keulamaan dan keagamaan telah bersikap adil serta menjadi magnet perekat persatuan bangsa di tengah kepentingan politik yang beragam di Tanah Air," tegasnya.
Menurutnya, sebagai aset nasional, NU sudah sepatutnya berada di tengah dan melihat realitas politik secara objektif karena aspirasi politik warga NUdewasa ini tidak hanya tersalurkan kepada partai politik tertentu.
"Melainkan juga ke pelbagai partai politik, termasuk Partai Perindo," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengucapkan selamat atas terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf menjadi Ketua Umum PBNU dan KH Miftachul Akhyar yang kembali terpilih sebagai Rais Aam NU periode 2021-2026 pada Muktamar ke-34 NU di Lampung.
"Selamat atas terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketum PBNU dan KH Miftahul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU," kata Hary, Jumat (24/12/2021) lalu.
Hary meyakini kemimpinan keduanya akan meneruskan semangat NU dalam mengokohkan Persatuan Indonesia."Warisan terbesar para pendiri NU adalah persatuan dan kesatuan. Dengan kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa, maka akan tercipta kehidupan rakyat Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur," kata Hary.
(kri)
tulis komentar anda