PWNU Riau Dorong Kiai Miftachul Akhyar Tak Perlu Mundur dari MUI
Rabu, 12 Januari 2022 - 18:56 WIB
JAKARTA - KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) hari ini telah mengumumkan 'kabinet baru' kepengurusan PBNU periode 2022-2027. Dari susunan pengurus baru tersebut, Gus Yahya menjabat sebagai ketua umum, Sekretaris Jenderal dijabat Saifullah Yusuf dan Bendahara Umum diemban Mardani Maming.
Adapun untuk Rais Aam dijabat KH. Miftachul Achyar yang tak lain adalah Ketua Umum MUI. Khusus posisi Kiai Miftachul Akhyar yang rangkap jabatan sebagai Rais Aam PBNU sekaligus Ketum MUI, mendapat atensi di masyarakat, termasuk Pengurus Wilayah NU (PWNU) Riau.
Terlebih, beberapa waktu lalu Kiai Akhyar sempat menyatakan siap mundur sebagai Ketum MUI setelah terpilih sebagai Rais Aam PBNU. PWNU Riau mendukung Kiai Akhyar yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Miftachud Sunnah Surabaya tersebut tetap menjabat sebagai Rais Aam dan Ketum MUI.
"PWNU Riau meminta PBNU tetap Rais Aam Kiai Miftachul Akhyar, Rais Aam dan ketua umum MUI. Jadi pandangan saya ke beliau (Kiai Miftachul Akhyar) karena MUI adalah kumpulan ormas-ormas Islam. Jadi tidak perlu beliau mengundurkan diri dari (ketum) MUI," kata Ketua PWNU Riau T Rusli Ahmad saat dihubungi, Rabu (12/1/2022).
Bang Rusli, sapaan akrabnya menegaskan bahwa seluruh pengurus NU Riau mendukung Kiai Akhyar agar tetap menjabat dua posisi tersebut. Dia pun berdalih, justru dengan memimpin MUI dan Rais Aam PBNU, maka kerja sama kedua lembaga keagamaan itu semakin berjalan sinergi.
Bang Rusli percaya, Kiai Akhyar tak akan terganggu dengan dua posisi yang saat ini diembannya. Sebaliknya, malah semakin menguatkan kerja sama antar-ormas Islam di Indonesia dalam menanamkan Islam Washatiyah.
"Malah sinergi. Yang kedua tidak ada di dalam NU harus mundur, kecuali (NU) jabatan politis kemungkinan iya (harus mundur). Tapi karena MUI ormas, pintu besarnya ormas-ormas Islam termasuk NU tadi," ujarnya.
Adapun untuk Rais Aam dijabat KH. Miftachul Achyar yang tak lain adalah Ketua Umum MUI. Khusus posisi Kiai Miftachul Akhyar yang rangkap jabatan sebagai Rais Aam PBNU sekaligus Ketum MUI, mendapat atensi di masyarakat, termasuk Pengurus Wilayah NU (PWNU) Riau.
Terlebih, beberapa waktu lalu Kiai Akhyar sempat menyatakan siap mundur sebagai Ketum MUI setelah terpilih sebagai Rais Aam PBNU. PWNU Riau mendukung Kiai Akhyar yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Miftachud Sunnah Surabaya tersebut tetap menjabat sebagai Rais Aam dan Ketum MUI.
"PWNU Riau meminta PBNU tetap Rais Aam Kiai Miftachul Akhyar, Rais Aam dan ketua umum MUI. Jadi pandangan saya ke beliau (Kiai Miftachul Akhyar) karena MUI adalah kumpulan ormas-ormas Islam. Jadi tidak perlu beliau mengundurkan diri dari (ketum) MUI," kata Ketua PWNU Riau T Rusli Ahmad saat dihubungi, Rabu (12/1/2022).
Bang Rusli, sapaan akrabnya menegaskan bahwa seluruh pengurus NU Riau mendukung Kiai Akhyar agar tetap menjabat dua posisi tersebut. Dia pun berdalih, justru dengan memimpin MUI dan Rais Aam PBNU, maka kerja sama kedua lembaga keagamaan itu semakin berjalan sinergi.
Bang Rusli percaya, Kiai Akhyar tak akan terganggu dengan dua posisi yang saat ini diembannya. Sebaliknya, malah semakin menguatkan kerja sama antar-ormas Islam di Indonesia dalam menanamkan Islam Washatiyah.
"Malah sinergi. Yang kedua tidak ada di dalam NU harus mundur, kecuali (NU) jabatan politis kemungkinan iya (harus mundur). Tapi karena MUI ormas, pintu besarnya ormas-ormas Islam termasuk NU tadi," ujarnya.
(rca)
tulis komentar anda