Terawan: Vaksin Nusantara Bisa Jadi Titik Terang dari Lorong Panjang Melawan Pandemi
Rabu, 12 Januari 2022 - 17:05 WIB
JAKARTA - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengungkapkan Vaksin Nusantara bisa menjadi titik terang dari lorong panjang melawan pandemi Covid-19. Terawan mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam sambutan di buku 'Mengenal Serta Membuat Vaksin Nusantara'.
Prabowo dalam sambutan di buku itu, kata Terawan, mengatakan bahwa vaksin ini salah satu bentuk pertahanan negara, khususnya di bidang kesehatan dalam menghadapi perang biologis melawan Covid-19 dan memberikan dukungan terhadap karya anak bangsa.
“Hadirnya Vaksin Nusantara dapat menjadi titik terang dari lorong panjang melawan pandemi bagi dunia, terkhusus Indonesia," kata Terawan dalam orasi ilmiah di acara pengukuhan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kedokteran Militer dari Universitas Pertahanan, Rabu (12/1/2022).
Terawan mengatakan bahwa kejadian tak diinginkan (KTD) dalam Vaksin Nusantara yang digagasnya berpersentase kecil. Bahkan, efek yang ditimbulkan pun hanya sebatas nyeri di bagian tubuh yang terinfeksi.
"Uji klinis fase 1 dan 2 Vaksin Nusantara, menunjukkan hasil tubuh dapat mentolerir material vaksin dengan baik tanpa terjadi reaksi penolakan terhadap benda asing," ujar Terawan.
Kata Terawan, KTD yang ditimbulkan hanya bersifat sementara. Menurut dia, hal itu dapat hilang tanpa dilakukan pengobatan.
"Penelitian-penelitian yang menggunakan metode serupa menunjukkan toxicivity yang sangat kecil. Kejadian tidak diinginkan atau KTD hanya terbatas pada reaksi lokal dan sistemik ringan," bebernya.
Dia memaparkan, penginisiasian Vaksin Nusantara hanya salah satu upaya untuk melawan pandemi Covid-19. Vaksin ini berbasis sel dendritik autolog yang merupakan komponen dari sel darah putih.
"Vaksin berbasis sel dendritik adalah salah satu metode yang tergolong baru dikembangkan. Vaksin Nusantara dibuat dari sel yang berasal dari tubuh sendiri atau autolog, sehingga efek sampingnya itu minimal," jelasnya.
Adapun orasi ilmiah Terawan dalam kesempatan ini mengambil judul Peran Kedokteran Militer dalam Mendukung Ketahanan Kesehatan Nasional.
Prabowo dalam sambutan di buku itu, kata Terawan, mengatakan bahwa vaksin ini salah satu bentuk pertahanan negara, khususnya di bidang kesehatan dalam menghadapi perang biologis melawan Covid-19 dan memberikan dukungan terhadap karya anak bangsa.
“Hadirnya Vaksin Nusantara dapat menjadi titik terang dari lorong panjang melawan pandemi bagi dunia, terkhusus Indonesia," kata Terawan dalam orasi ilmiah di acara pengukuhan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kedokteran Militer dari Universitas Pertahanan, Rabu (12/1/2022).
Baca Juga
Terawan mengatakan bahwa kejadian tak diinginkan (KTD) dalam Vaksin Nusantara yang digagasnya berpersentase kecil. Bahkan, efek yang ditimbulkan pun hanya sebatas nyeri di bagian tubuh yang terinfeksi.
"Uji klinis fase 1 dan 2 Vaksin Nusantara, menunjukkan hasil tubuh dapat mentolerir material vaksin dengan baik tanpa terjadi reaksi penolakan terhadap benda asing," ujar Terawan.
Kata Terawan, KTD yang ditimbulkan hanya bersifat sementara. Menurut dia, hal itu dapat hilang tanpa dilakukan pengobatan.
"Penelitian-penelitian yang menggunakan metode serupa menunjukkan toxicivity yang sangat kecil. Kejadian tidak diinginkan atau KTD hanya terbatas pada reaksi lokal dan sistemik ringan," bebernya.
Dia memaparkan, penginisiasian Vaksin Nusantara hanya salah satu upaya untuk melawan pandemi Covid-19. Vaksin ini berbasis sel dendritik autolog yang merupakan komponen dari sel darah putih.
"Vaksin berbasis sel dendritik adalah salah satu metode yang tergolong baru dikembangkan. Vaksin Nusantara dibuat dari sel yang berasal dari tubuh sendiri atau autolog, sehingga efek sampingnya itu minimal," jelasnya.
Adapun orasi ilmiah Terawan dalam kesempatan ini mengambil judul Peran Kedokteran Militer dalam Mendukung Ketahanan Kesehatan Nasional.
(rca)
tulis komentar anda