Polri Antisipasi Sebaran Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
Selasa, 11 Januari 2022 - 19:27 WIB
JAKARTA - Polri mulai bersiap mengantisipasi tingginya potensi dan ancaman penyebaran informasi palsu atau berita hoaks . Polisi telah mendeteksi adanya peningkatan eskalasi isu yang mengarah ke Pemilu 2024 .
"Prediksi kami tahun 2022 sampai menjelang 2024 situasi seperti itu (penyebaran hoaks) akan muncul kembali," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam acara Kosgoro 1957 secara virtual, Jakarta, Selasa (11/1/2022).
Dedi menyebut, Polri sudah memiliki pengalaman mengantisipasi penyebaran berita bohong di Pemilu 2019 lalu. "Di tahun 2019 pengalaman kami terjadi perang informasi, survei politik identitas, hoaks ini menjadi tantangan kita bersama," ujar Dedi.
Dedi mengungkapkan, tahun ini telah ada peningkatan eskalasi dan perkembangan isu yang terus mengarah pada Pemilu 2024. "Pengalaman kami di 2019 dan tahun 2022 situasi yang pernah kami rasakan 2019, eskalasi ada peningkatan khususnya mendekati tahun politik atau pesta demokrasi di tahun 2024," ucap Dedi.
Menurut Dedi, penyebaran informasi palsu harus diantisipasi sejak dini. Sebab, hal itu berpotensi memecah belah bangsa Indonesia. "Dan itu harus kita antisipasi bersama, sehingga bangsa tak terpecah belah oleh hoaks tersebut," kata Dedi.
Baca juga: Respons Puan Maharani Ditanya soal Pemilu 2024 Diundur
Lihat Juga: Riwayat Kepolisian Ahmad Dofiri, Komisaris Jenderal Polisi yang Baru Diangkat Jadi Wakapolri
"Prediksi kami tahun 2022 sampai menjelang 2024 situasi seperti itu (penyebaran hoaks) akan muncul kembali," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam acara Kosgoro 1957 secara virtual, Jakarta, Selasa (11/1/2022).
Dedi menyebut, Polri sudah memiliki pengalaman mengantisipasi penyebaran berita bohong di Pemilu 2019 lalu. "Di tahun 2019 pengalaman kami terjadi perang informasi, survei politik identitas, hoaks ini menjadi tantangan kita bersama," ujar Dedi.
Dedi mengungkapkan, tahun ini telah ada peningkatan eskalasi dan perkembangan isu yang terus mengarah pada Pemilu 2024. "Pengalaman kami di 2019 dan tahun 2022 situasi yang pernah kami rasakan 2019, eskalasi ada peningkatan khususnya mendekati tahun politik atau pesta demokrasi di tahun 2024," ucap Dedi.
Menurut Dedi, penyebaran informasi palsu harus diantisipasi sejak dini. Sebab, hal itu berpotensi memecah belah bangsa Indonesia. "Dan itu harus kita antisipasi bersama, sehingga bangsa tak terpecah belah oleh hoaks tersebut," kata Dedi.
Baca juga: Respons Puan Maharani Ditanya soal Pemilu 2024 Diundur
Lihat Juga: Riwayat Kepolisian Ahmad Dofiri, Komisaris Jenderal Polisi yang Baru Diangkat Jadi Wakapolri
(abd)
tulis komentar anda