Kiai Muda Dinilai Jadi Sosok Ideal Mengisi Posisi Sekjen PBNU
Selasa, 11 Januari 2022 - 09:03 WIB
JAKARTA - Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Amsar A Dulmanan menyebut kiai muda menjadi sosok ideal untuk mengisi posisi Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU) masa khidmat 2021-2026.
Menurutnya, struktur kepengurusan NU idealnya berbanding lurus dengan proses demokratisasi di Indonesia. Selain itu, kepengurusannya juga harus berbasis kepada upaya penguatan sistem politik partisipatif yang tidak termobilisasi dari kepentingan partai politik (parpol) yang ada, hal ini didapatkan jika dijabat oleh kiai muda. Baca juga: 2 Tokoh Lingkaran Pendukung Jokowi Dinilai Cocok Jadi Sekjen PBNU
"Sekjen idealnya adalah kiai muda yang memang representatif, membina basis bawah dan dia benar-benar melakukan satu penguatan dan pemberdayaan terhadap partisipasi politik masyarakat yang ada. Jangan sampai seperti Sekjen yang lalu merangkap sebagai anggota DPR RI," ujar Amsar saat dihubungi MNC Portal, Senin(10/1/2022).
"Itu juga enggak bagus Kalau mau ngurus NU ya mengurus NU. Banyak misalnya beberapa sumber nama kiai muda di daerah yang memang representatif," sambungnya.
Kendati demikian, menurutnya banyak kiai muda seringkali kalah dengan relasi kepentingan Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) yang sudah berkolaborasi terhadap kepentingan Pemilu 2024.
AHWA sebagai bagian dari representasi Muktamar diyakini Amsar mempunyai pesanan tersendiri, terlepas sadar atau tidak kiai-kiai yang masuk ke dalam AHWA tersebut.
"Saya dibilang songong dalam hal ini tidak apa-apa, tapi idealnya harus dicari benar-benar mereka yang berbasis pada ke NU-an. Tapi energik pada pola penguatan basis massa terutama kaum santri yang ada di bawah sebagai pemberdayaan yang berakselerasi terhadap proses demokratisasi di Indonesia," paparnya.
Menurutnya, struktur kepengurusan NU idealnya berbanding lurus dengan proses demokratisasi di Indonesia. Selain itu, kepengurusannya juga harus berbasis kepada upaya penguatan sistem politik partisipatif yang tidak termobilisasi dari kepentingan partai politik (parpol) yang ada, hal ini didapatkan jika dijabat oleh kiai muda. Baca juga: 2 Tokoh Lingkaran Pendukung Jokowi Dinilai Cocok Jadi Sekjen PBNU
"Sekjen idealnya adalah kiai muda yang memang representatif, membina basis bawah dan dia benar-benar melakukan satu penguatan dan pemberdayaan terhadap partisipasi politik masyarakat yang ada. Jangan sampai seperti Sekjen yang lalu merangkap sebagai anggota DPR RI," ujar Amsar saat dihubungi MNC Portal, Senin(10/1/2022).
"Itu juga enggak bagus Kalau mau ngurus NU ya mengurus NU. Banyak misalnya beberapa sumber nama kiai muda di daerah yang memang representatif," sambungnya.
Kendati demikian, menurutnya banyak kiai muda seringkali kalah dengan relasi kepentingan Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) yang sudah berkolaborasi terhadap kepentingan Pemilu 2024.
AHWA sebagai bagian dari representasi Muktamar diyakini Amsar mempunyai pesanan tersendiri, terlepas sadar atau tidak kiai-kiai yang masuk ke dalam AHWA tersebut.
"Saya dibilang songong dalam hal ini tidak apa-apa, tapi idealnya harus dicari benar-benar mereka yang berbasis pada ke NU-an. Tapi energik pada pola penguatan basis massa terutama kaum santri yang ada di bawah sebagai pemberdayaan yang berakselerasi terhadap proses demokratisasi di Indonesia," paparnya.
(kri)
tulis komentar anda