Ridwan Kamil Kukuhkan Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar
Selasa, 09 Juni 2020 - 16:10 WIB
"Saya titip juga jangan lupa ekonomi inklusif harus jadi warna karena saat ini masih mencitrakan ekonomi kreatif hanya ada di domain manusia kota, sementara manusia desa hanya menjadi obyek bukan subyek," ujar Kang Emil.
"Salah satu tugas (komite) adalah ekonomi inklusif oleh kreativitas, merevolusi digitalkan desa sehingga menjadi pilihan bagi para lulusan perguruan tinggi agar tidak semua (bekerja) di kota, tapi ada pemikiran baru tinggal di desa tapi tetap terkoneksi ke dunia," katanya.
Kang Emil pun menyarankan 27 kabupaten/kota di Jabar untuk ikut membentuk "Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi" untuk membuka peluang kolaborasi di Jabar.
Hadirnya Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar juga diapresiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI) dan akan dijadikan sebagai permodelan dalam kebangkitan ekonomi pascapandemi COVID-19.
"Komite ini diapresiasi oleh Menparekraf Wishnutama dan beliau akan menjadikan Jabar sebagai permodelan dalam bangkitnya (ekonomi kreatif) pasca-COVID-19 melalui kolaborasi dari seluruh pihak, termasuk pariwisata yang (di Jabar) bertahap akan beradaptasi saat AKB," kata Kang Emil.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Dedi Taufik, Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar bertujuan meningkatkan kualitas dan kapasitas ekonomi kreatif di Jabar sehingga mampu bersaing di pasar nasional dan internasional melalui lembaga yang progresif, dinamis dan mampu memetakan ekosistem ekonomi kreatif di Jabar.
"Selain itu untuk memberikan edukasi kepada para pelaku ekonomi kreatif atau UMKM dan masyarakat terkait dengan resolusi ekonomi kreatif pasca-COVID-19," ucap Dedi.
"Pada akhirnya diharapkan mampu mendorong kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah," tambahnya.
Sementara itu, usai pengukuhan Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar, agenda dilanjutkan dengan "Webinar Resolusi Ekonomi Kreatif Jawa Barat di Era Adaptasi Kebiasaan Baru" yang turut dihadiri Menparekraf RI Wishnutama lewat video conference.
Dalam web seminar (webinar) atau seminar online itu, Wishnutama mengatakan bahwa dirinya kerap berdiskusi dengan Kang Emil soal peluang ekonomi kreatif untuk membangkitkan kembali perekonomian .
"Salah satu tugas (komite) adalah ekonomi inklusif oleh kreativitas, merevolusi digitalkan desa sehingga menjadi pilihan bagi para lulusan perguruan tinggi agar tidak semua (bekerja) di kota, tapi ada pemikiran baru tinggal di desa tapi tetap terkoneksi ke dunia," katanya.
Kang Emil pun menyarankan 27 kabupaten/kota di Jabar untuk ikut membentuk "Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi" untuk membuka peluang kolaborasi di Jabar.
Hadirnya Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar juga diapresiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI) dan akan dijadikan sebagai permodelan dalam kebangkitan ekonomi pascapandemi COVID-19.
"Komite ini diapresiasi oleh Menparekraf Wishnutama dan beliau akan menjadikan Jabar sebagai permodelan dalam bangkitnya (ekonomi kreatif) pasca-COVID-19 melalui kolaborasi dari seluruh pihak, termasuk pariwisata yang (di Jabar) bertahap akan beradaptasi saat AKB," kata Kang Emil.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Dedi Taufik, Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar bertujuan meningkatkan kualitas dan kapasitas ekonomi kreatif di Jabar sehingga mampu bersaing di pasar nasional dan internasional melalui lembaga yang progresif, dinamis dan mampu memetakan ekosistem ekonomi kreatif di Jabar.
"Selain itu untuk memberikan edukasi kepada para pelaku ekonomi kreatif atau UMKM dan masyarakat terkait dengan resolusi ekonomi kreatif pasca-COVID-19," ucap Dedi.
"Pada akhirnya diharapkan mampu mendorong kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah," tambahnya.
Sementara itu, usai pengukuhan Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar, agenda dilanjutkan dengan "Webinar Resolusi Ekonomi Kreatif Jawa Barat di Era Adaptasi Kebiasaan Baru" yang turut dihadiri Menparekraf RI Wishnutama lewat video conference.
Dalam web seminar (webinar) atau seminar online itu, Wishnutama mengatakan bahwa dirinya kerap berdiskusi dengan Kang Emil soal peluang ekonomi kreatif untuk membangkitkan kembali perekonomian .
tulis komentar anda