Yasonna: Rapid Test Kemenkumham dan BIN untuk Memutus Rantai Corona

Selasa, 09 Juni 2020 - 15:47 WIB
Petugas memeriksa penumpang mobil yang akan masuk ke gedung Kemenkumham, Jakarta, Selasa (9/6/2020). Foto/Dok. SINDOnews
JAKARTA - Menkumham Yasonna H Laoly mengecek langsung rapid test massal Covid-19 di lingkungan Kemenkumham. Rapid test ini digelar hasil kerjasama Kemenkumham dengan Badan Intelijen Negara (BIN).

Yasonna mengatakan, pemeriksaan massal untuk memutus rantai penyebaran virus corona merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Hal ini juga sejalan dengan harapan Bapak Presiden yang menginginkan agar negara kita mampu melakukan tes sebanyak 20.000 sampel Polymerase Chain Reaction (PCR) maupun Tes Cepat Molekuler (TCM) dalam satu hari," kata Yasonna di Kantor Kemenkumham, Jakarta Selatan, Selasa (9/6/2020).

Ia mengungkapkan, meskipun ke depan akan menerapkan new normal, namun bukan berarti pandemi telah berakhir. Tatanan kehidupan yang baru harus terus disertai dengan memutus sumber penularan virus tersebut. (Baca juga: Kemenhub Ijinkan Pembatasan Kapasitas Pesawat Menjadi 70% )

"Penerapan new normal bukan berarti bahwa pandemi Covid-19 telah selesai. Kami masih harus terus berupaya memutus mata rantai penularan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan tes secara masif," ujarnya.

Menurut Yasonna, dalam proses screening awal rapid test adalah pilihan yang sangat rasional untuk dilakukan. Apabila ditemukan hasil tes yang reaktif dapat dilanjutkan dengan swab test. (Baca juga: Sukses Kalahkan Covid-19, Selandia Baru Kembali ke Kehidupan Normal )



"Kami berharap hasil rapid test dari seluruh peserta yang sudah mendaftar hasilnya non-reaktif. Namun demikian apabila terdapat hasil tes yang reaktif, yang bersangkutan dapat melanjutkan untuk mengikuti PCR/Swab Test agar hasilnya lebih akurat," tuturnya.

Rapid test dengan metode drive thru itu digelar selama lima hari kedepan, yang dimulai sejak 8 Juni hingga 12 Juni 2020. Kegiatan tersebut ditargetkan dapat memeriksa 1.000 sampel per hari dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Rapid test dilakukan sebagai sarana untuk mendeteksi dini, sehingga apabila ada yang terindikasi terpapar Covid-19 dapat segera memperoleh penanganan secara cepat dan tepat, harapannya pandemi ini dapat segera teratasi," ucap Yasonna.

Pada kesempatan ini, Yasonna juga memberikan penghargaan kepada BIN, yang diserahkan kepada Kepala Pelaksana Harian Sub Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 BIN Brigjen TNI Irwan Mulyana. Setelah menerima penghargaan, Irwan menuturkan bahwa kerjasama ini merupakan instruksi langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More