Idang Rasyidi Pahlawan Komunitas Jazz Indonesia

Senin, 06 Desember 2021 - 15:00 WIB
Kedekatan, perhatian dan penghargaan Idang kepada musisi muda juga dapat dilihat dari penampilannya di berbagai pertunjukan, baik di show regular tiap pekan sampai di festival musik jazz, seperti Java Jazz Festival. Idang sebagai pianis senior tampil dengan rythm section semuanya musisi muda. Sejak dulu.

Idang pernah menggandeng Arief Setiaji (saxophone), Bintang Indrianto (bass), termasuk dokter Tompi dan banyak lainnya yang tidak cukup ruang di sini menyebut nama-nama anak muda pernah main bersamanya. Tentu Idang bermain dengan para senior jazz Indonesia lainnya, seperti Benny Likumahuwa, Beny Mustafa, Maryono, Ireng dan lainnya yang semua sudah almarhum.

Gaya Permainan

Setiap musisi punya gaya permainan sendiri walaupun tetap terinspirasi musisi pujaannya atau sang legenda. Gaya permainan piano Idang Rasyidi cukup memilki kekhasan dan disukai banyak orang dilihat dari selalu banyak penonton saat pertunjukan.

Tetapi pengaruh pianis jazz dunia, Keith Jaret, tampak ada pada Idang. Terutama pada intro-intro permainan lagu yang dibawakannya. Idang bukan musisi yang tertutup, ia juga memasukan unsur tradisional, standard sampai fussion dalam permainanya. Idang juga bergaul luas, bisa disimak dalam berbagai festival jazz bertaraf internasional selalu berbaur dengan musisi jazz dunia. Idang tidak merasa datang dari negara berkembang dalam pergaulan jazz internasional.

"Indonesia itu disegani. Kita negara besar. Nama musisi-musisi jazz Indonesia diperhitungkan. Sejak dulu. Ini bisa dilihat dari jejak Om Bubi Chen yang diperhitungkan dunia dan masuk dalam ulasan Majalah Down Beat. Bahkan disebut Art Tatum dari Indonesia. Mosok kita minder bergaul dengan musisi dunia. Janganlah," tutur Idang, suatu hari, usai bercengkerama dengan Al Jarreau dan sejumlah musisi dunia lainnya, saat makan pagi, di sebuah hotel, Den Haag, Belanda.

Majalah Down Beat merupakan media kelas dunia yang banyak mengulas musik dan musisi jazz dunia. Adapun Art Tatum adalah pianis jazz legendaris dari Amerika.

Dalam pengamatan Howie Chen, putra dari pianis Bubi Chen, permainan piano Idang Rasyidi di Indonesia tidak ada duanya. Howie bergaul akrab dengan Idang sehingga ia paham keseharian dan permainan musik jazz asal pulau Bangka Belitung ini. Menurut Howie, Idang memiliki gaya permainan wide range style, semua corak musik jazz ada padanya.

"Saya mencermati, gaya permainan pianis kelas dunia, seperti Herbie Hancock, Keith Jarrett, Chick Corea, Bob James, Dave Grusin dan lainnya ada pada seorang Idang Rasjidi. Cara membawakan sebuah lagu selalu saja menarik untuk disimak dan mampu membius penonton. Sebuah lagu straight-forward mainstream jazz bisa dibuat dengan gayanya yang lucu. Mas Idang tidak segan-segan ngejam dengan rookie dan tetap nyaman dengan gaya permainannya," kenang Howie yang pernah ngejam dengan Idang dan merasa terangkat gaya permainannya.

Di luar musik jazz Idang Rasyidi adalah sosok yang banyak membantu teman kala butuh bantuan. Ia juga memperjuangkan honor para musisi jazz sehingga layak diterima mereka melalui lobi-lobinya. Idang juga sosok humoris. Itu sebab ia pernah punya acara bersama Ebet Kadarusman dalam acara Salam Canda di RCTI. Idang selalu menunjukkan senyum, ramah dan santun kala berbincang dengan orang. “Inilah, Idang yang sangat Rasyidi,” teriak Kang Ebet Kadarusman memanggil Idang masuk arena Salam Canda.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More