Gawat! Jenderal Kopassus Jadi Target Pembunuhan Gembong Teroris Jaringan Osama bin Laden

Sabtu, 04 Desember 2021 - 05:33 WIB
Diringkus Andika Perkasa

Sepak terjang Umar Faruq tercium aparat intelijen Indonesia. Terlebih mereka mendapatkan informasi pria Kuwait itu hendak mengebom Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.

Menurut Ken, untuk rencana itu Faruq membeli 1 ton pupuk urea yang akan digunakan sebagai bahan peledak. Pupuk dalam jumlah besar itu disimpan di rumah seorang petinggi JI di Bogor.

Ketika intelijen tahu anak dan istri Faruq telah berada di Sumatera dan berniat menyeberang ke Malaysia tanpa menggunakan paspor, tim Alfa dari Kopassus bergerak cepat. Agen intelijen BIN bernama Dadang yang menyamar sebelumnya telah menjanjikan kepada Faruq dapat mengurus paspor.

Suatu hari Dadang menginformasikan paspor untuk istri Faruq telah jadi dan dapat diambil. Setelah berkomunikasi berulang kali, Faruq siap mengambil paspor itu di sebuah masjid, Bogor, pukul 15.00 WIB.

“Seperti yang dijanjikan, Faruq datang ke masjid. Segera dia dikepung aparat keamanan. Dia sempat memberikan perlawanan sebentar sebelum dibawa ke kantor Imigrasi Bogor,” kata Ken.

Hari itu, 5 Juli 2002, sepak terjang Faruq berakhir di tangan tim yang dipimpin Kolonel Inf Andika Perkasa (kini Panglima TNI). Faruq lantas dideportasi . Dia diserahkan kepada AS dan dikirim ke fasilitas penahanan Bagram di Irak.

Belakangan tersiar kabar Faruq melarikan diri dari penjara superketat itu. Namun, pelariannya benar-benar berakhir. Dia tewas ditembak tentara Inggris di Basra pada Senin, 25 September 2006. Kantor berita DPA menyebut sekitar 250 tentara mengepung rumahnya dan terlibat baku tembak. Faruq tewas dengan sejumlah peluru menembus tubuhnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(thm)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More