Pulihkan Wilayah Terdampak Bencana, Sandiaga Bentuk Tim Manajemen Krisis
Rabu, 01 Desember 2021 - 21:00 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno fokus untuk pemulihan pariwisata Kota Batu Jawa Timur, setelah diterjang banjir bandang yang terjadi pada Kamis 4 November 2021. Sandiaga menyatakan, pihaknya sangat prihatin dengan apa yang menimpa kawasan wisata tersebut.
Baca juga: BNPB Belajar dari Belanda Mitigasi Risiko Bencana akibat La Nina
Oleh sebab itu, ia membentuk tim manajemen krisis kepariwisataan untuk memulihkan dampak bencana di Kota Batu.
"Kami sangat prihatin, dan perlu digaris bawahi penanganan kasus (harus) penuh empati, dan harus kita lakukan segera. Oleh karena itu Kemenparekraf sudah membentuk tim manajemen krisis kepariwisataan. Fokus kita bagaimana pemulihatan Kota Wisata Batu," kata Sandiaga, Rabu (1/12/2021).
Sandiaga menjelaskan, fokus pemulihan pariwisata yang akan dilakukan untuk Kota Batu ini mencakup sosialisasi, dan edukasi bencana. Dia menjelaskan, dengan pola komunikasi yang baik dan edukasi bisa menimbulkan rasa aman dan tentram untuk para wisatawan maupun pelaku ekonomi kreatif.
"Kami bersama pemda setempat akan fokus dalam upaya mitigasi dan kami akan mendata berapa besar dampaknya kepada aksesibilitas, amenitas, dan atraksi di destiansi-destinasi wisata. Karena Kota Batu ini juga merupakan andalan dari pariwisata dan penciptaan lapangan kerja, maka hasil dari mitigasi tersebut akan kita tuangkan dalam rencana aksi untuk pemulihan," jelas dia.
Sandiaga menyebutkan, melalui langkah koordinasi dan eksekusi, wisata berbasis edukasi kebencanaan bisa diwujudkan seperti di beberapa tempat. Sebelumnya, di Aceh sudah ada Kapal Apung atau PLTD yang merupakan warisan Tsunami tahun 2004.
"Hal seperti itu bisa digunakan sebagai sarana mengedukasi masyarakat untuk mengantisipasi kemungkinan bencana. Karena Indonesia berada pada Ring of Fire, dengan perubahan iklim. Tentunya kami mengantisipasi cuaca ekstrim untuk tidak semakin terdampak langsung pada penyelenggaraan kepariwisataan dan ekonomi kreatif," jelasnya.
Sandiaga juga berencana membuat MoU dengan BMKG untuk bersama melakukan pendekatan antisipasi kepada masyaratakat dalam menghadapi bencana. Hingga saat ini, Kemenparekraf telah berkordinasi dengan pemerintah Kota Batu untuk bergerak mempercepat penyaluran bantuan melalui Geber (Gerak Bersama Parekraf Peduli).
"Bekerja sama dengan BMKG, kami akan menuangkan MoU-nya agar kita bisa melakukan pendekatan, yaitu bagaimana masyarakat bisa mengantisipasi kejadian bencana. Terkait banjir, laporan yang kami terima, langkah komunikasi ini sudah kami lakukan untuk bisa menyentuh beberapa pelaku parekraf yang terdampak banjir di Kota Wisata Batu ini," jelas Sandiaga.
Lihat Juga: Eks Relawan Anies-Sandi Ramai-ramai Dukungan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024
Baca juga: BNPB Belajar dari Belanda Mitigasi Risiko Bencana akibat La Nina
Oleh sebab itu, ia membentuk tim manajemen krisis kepariwisataan untuk memulihkan dampak bencana di Kota Batu.
"Kami sangat prihatin, dan perlu digaris bawahi penanganan kasus (harus) penuh empati, dan harus kita lakukan segera. Oleh karena itu Kemenparekraf sudah membentuk tim manajemen krisis kepariwisataan. Fokus kita bagaimana pemulihatan Kota Wisata Batu," kata Sandiaga, Rabu (1/12/2021).
Sandiaga menjelaskan, fokus pemulihan pariwisata yang akan dilakukan untuk Kota Batu ini mencakup sosialisasi, dan edukasi bencana. Dia menjelaskan, dengan pola komunikasi yang baik dan edukasi bisa menimbulkan rasa aman dan tentram untuk para wisatawan maupun pelaku ekonomi kreatif.
"Kami bersama pemda setempat akan fokus dalam upaya mitigasi dan kami akan mendata berapa besar dampaknya kepada aksesibilitas, amenitas, dan atraksi di destiansi-destinasi wisata. Karena Kota Batu ini juga merupakan andalan dari pariwisata dan penciptaan lapangan kerja, maka hasil dari mitigasi tersebut akan kita tuangkan dalam rencana aksi untuk pemulihan," jelas dia.
Sandiaga menyebutkan, melalui langkah koordinasi dan eksekusi, wisata berbasis edukasi kebencanaan bisa diwujudkan seperti di beberapa tempat. Sebelumnya, di Aceh sudah ada Kapal Apung atau PLTD yang merupakan warisan Tsunami tahun 2004.
"Hal seperti itu bisa digunakan sebagai sarana mengedukasi masyarakat untuk mengantisipasi kemungkinan bencana. Karena Indonesia berada pada Ring of Fire, dengan perubahan iklim. Tentunya kami mengantisipasi cuaca ekstrim untuk tidak semakin terdampak langsung pada penyelenggaraan kepariwisataan dan ekonomi kreatif," jelasnya.
Sandiaga juga berencana membuat MoU dengan BMKG untuk bersama melakukan pendekatan antisipasi kepada masyaratakat dalam menghadapi bencana. Hingga saat ini, Kemenparekraf telah berkordinasi dengan pemerintah Kota Batu untuk bergerak mempercepat penyaluran bantuan melalui Geber (Gerak Bersama Parekraf Peduli).
"Bekerja sama dengan BMKG, kami akan menuangkan MoU-nya agar kita bisa melakukan pendekatan, yaitu bagaimana masyarakat bisa mengantisipasi kejadian bencana. Terkait banjir, laporan yang kami terima, langkah komunikasi ini sudah kami lakukan untuk bisa menyentuh beberapa pelaku parekraf yang terdampak banjir di Kota Wisata Batu ini," jelas Sandiaga.
Lihat Juga: Eks Relawan Anies-Sandi Ramai-ramai Dukungan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024
(maf)
tulis komentar anda