Tangkal Radikalisme, Pengamat Sarankan Keamanan Siber Diperkuat

Selasa, 23 November 2021 - 17:12 WIB
"Civil society khususnya organisasi keagamaan moderat seperti NU, Muhammadiyah, dan ormas keagamaan sebagainya, perlu memperbanyak narasi positif dan melakukan counter narasi radikalisme yang menyasar institusi pendidikan, anak muda dan perempuan melalui berbagai medium untuk membenamkan narasi intoleransi dan radikalisme," ucapnya.

Pembatasan di media sosial bukanlah hal yang efektif tangkal narasi radikalisme. Menurut Nuning, yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan literasi antiradikalisme di media sosial pada masyarakat Indonesia. "Bukan hanya sekadar baca-tulis, namun mampu bernalar untuk merespons propaganda radikalisme. Serta perlunya penelusuran kembali (review) ketentuan hukum positif untuk meminimalisasi celah tindakan radikalisme dan antidemokrasi," kata Nuning.

Tidak hanya itu, partai politik (parpol) sebagai pilar utama demokrasi juga perlu berperan lebih substansial dalam konsolidasi demokrasi untuk memastikan kader-kader mereka yang menduduki jabatan strategis serius bekerja untuk mengatasi problem-problem struktural di masyarakat.

"Seperti kemiskinan, kebodohan, ketimpangan, ketidakadilan dan lain sebagainya. Hal ini penting untuk menghilangkan enabling environment yang dieksploitasi kelompok radikal untuk melakukan proses radikalisasi di masyarakat luas," tegasnya.
(cip)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More