Jokowi: Indonesia Negara Berkembang Pertama Terpilih sebagai Presidensi G20
Kamis, 11 November 2021 - 16:00 WIB
JAKARTA - Indonesia resmi memegang Presidensi G20 selama setahun mendatang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia merupakan negara berkembang pertama yang menjadi Presidensi G20.
“Perlu saya sampaikan, Indonesia adalah negara pertama, negara berkembang pertama yang menjadi Presidensi G20,” ujarnya dalam acara HUT ke-10 Partai Nasdem, Kamis (11/11/2021).
Menurut Jokowi, posisi Indonesia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pasalnya hal tersebut menunjukkan Indonesia duduk setara dengan negara-negara maju. "Bagaimana kita bisa mendongkrak, bagaimana kita bisa memanfaatkan posisi ini untuk kepentingan nasional kita. tidak ada yang lain, kepentingan nasional kita,” tuturnya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) akan banyak digelar di Indonesia. Di mana pertemuan-pertemuan tersebut tidak hanya digelar di Bali tapi juga di kota-kota lain.
“Karena selama satu tahun sejak 1 Desember nanti sampai pada awal November 2022 kita akan menyelenggarakan kurang lebih 150-an pertemuan-pertemuan. Baik urusan keuangan, urusan iklim urusan digital ekonomi yang semuanya diselenggarakan di Indonesia,” katanya.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
“Perlu saya sampaikan, Indonesia adalah negara pertama, negara berkembang pertama yang menjadi Presidensi G20,” ujarnya dalam acara HUT ke-10 Partai Nasdem, Kamis (11/11/2021).
Menurut Jokowi, posisi Indonesia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pasalnya hal tersebut menunjukkan Indonesia duduk setara dengan negara-negara maju. "Bagaimana kita bisa mendongkrak, bagaimana kita bisa memanfaatkan posisi ini untuk kepentingan nasional kita. tidak ada yang lain, kepentingan nasional kita,” tuturnya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) akan banyak digelar di Indonesia. Di mana pertemuan-pertemuan tersebut tidak hanya digelar di Bali tapi juga di kota-kota lain.
Baca Juga
“Karena selama satu tahun sejak 1 Desember nanti sampai pada awal November 2022 kita akan menyelenggarakan kurang lebih 150-an pertemuan-pertemuan. Baik urusan keuangan, urusan iklim urusan digital ekonomi yang semuanya diselenggarakan di Indonesia,” katanya.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
(cip)
tulis komentar anda