Ratusan Prajurit Marinir Terlibat Perang Kota di Sidoarjo
Sabtu, 06 November 2021 - 22:12 WIB
JAKARTA - Daerah Sidoarjo telah dikuasai oleh gerakan separatis bersenjata yang melancarkan aksi-aksi teror dan kekerasan terhadap warga, puncaknya melakukan penculikan dan penyanderaan terhadap tokoh-tokoh penting pemerintah guna menekan pemerintah Republik Indonesia untuk mengikuti tuntunan mereka.
Melihat situasi ini Dankormar menginstruksikan Prajurit Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) 2 Marinir melakukan penyusupan dengan cara infiltrasi dengan senyap ke daerah musuh secara rahasia melalui media udara dengan terjun tempur di Universitas NU II Sidoarjo, selanjutnya melumpuhkan instalasi komunikasi musuh, dan menempatkan 1 Tim Sniper Taifib untuk melumpuhkan penjagaan dan sniper musuh di koridor timur.
Kemudian 1 peleton lintas helikopter melaksanakan fastrope guna merebut dan menguasai lantai 2 dari pintu timur dan melaksanakan evakuasi warga sipil/Non-Combatan Evacuation Operations (NEO) dan melaksanakan evakuasi tokoh penting dengan teknik Stabo.
Di sisi lain, peleton tank bergerak menghancurkan kubu-kubu Musuh sedangkan baterai Alteleri Medan (Armed) memberikan bantuan tembakan yaitu granat asap guna memberikan lindung tinjau/tabir manuver pasukan, Setelah itu peleton tank dan armed menempati posisi sebagai pangkal tembak.
Prajurit Batalyon Infanteri 1 Marinir menguasai sasaran di dalam Kota dengan sara sistematis dari gedung ke gedung atau dari blok ke blok (CQB) dengan 1 Kompi Infanteri mekanis merebut dan menguasai lantai dasar dari pintu utara bersamaan 1 Tim Taifib menyusup dari selatan dan melaksanakan grappling menggunakan hook launcher yang dilanjutkan pembebasan sandera.
Sementara itu, Tim Zeni melaksanakan penjinakan bom pada tawanan yang dipasangi (Improvised Explosive Devise/IED). Sedangkan, tim kesehatan lapangan melaksanakan pertolongan korban tempur dan Tim POM melaksanakan prosedur penanganan tawanan. Peristiwa di atas merupakan skenario Latihan Perang Kota yang dilakukan oleh Pasmar 2 Korps Marinir TNI AL.
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono didampingi Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono yang meninjau langsung Latihan Operasi Pertempuran Kota Korps Marinir 2021 di Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Jalan Lingkar Timur Sidoarjo, Jawa Timur mengatakan, latihan Operasi Pertempuran Kota ini melibatkan 852 personel, kendaraan Tank Amfibi Korps Marinir BMP 3 F, LVT 7, BTR 50 dan meriam Howitzer 105 Artileri Medan.
”Para personel tersebut terbagi menjadi 3 yaitu isolasi sasaran (penyekatan), penguasaan pancangan kaki atau penempatan senjata bantuan Armed dan Mortir serta serangan ke dalam kota dan pembersihan,” ujarnya, Sabtu (6/11/2021).
Melihat situasi ini Dankormar menginstruksikan Prajurit Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) 2 Marinir melakukan penyusupan dengan cara infiltrasi dengan senyap ke daerah musuh secara rahasia melalui media udara dengan terjun tempur di Universitas NU II Sidoarjo, selanjutnya melumpuhkan instalasi komunikasi musuh, dan menempatkan 1 Tim Sniper Taifib untuk melumpuhkan penjagaan dan sniper musuh di koridor timur.
Kemudian 1 peleton lintas helikopter melaksanakan fastrope guna merebut dan menguasai lantai 2 dari pintu timur dan melaksanakan evakuasi warga sipil/Non-Combatan Evacuation Operations (NEO) dan melaksanakan evakuasi tokoh penting dengan teknik Stabo.
Di sisi lain, peleton tank bergerak menghancurkan kubu-kubu Musuh sedangkan baterai Alteleri Medan (Armed) memberikan bantuan tembakan yaitu granat asap guna memberikan lindung tinjau/tabir manuver pasukan, Setelah itu peleton tank dan armed menempati posisi sebagai pangkal tembak.
Prajurit Batalyon Infanteri 1 Marinir menguasai sasaran di dalam Kota dengan sara sistematis dari gedung ke gedung atau dari blok ke blok (CQB) dengan 1 Kompi Infanteri mekanis merebut dan menguasai lantai dasar dari pintu utara bersamaan 1 Tim Taifib menyusup dari selatan dan melaksanakan grappling menggunakan hook launcher yang dilanjutkan pembebasan sandera.
Sementara itu, Tim Zeni melaksanakan penjinakan bom pada tawanan yang dipasangi (Improvised Explosive Devise/IED). Sedangkan, tim kesehatan lapangan melaksanakan pertolongan korban tempur dan Tim POM melaksanakan prosedur penanganan tawanan. Peristiwa di atas merupakan skenario Latihan Perang Kota yang dilakukan oleh Pasmar 2 Korps Marinir TNI AL.
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono didampingi Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono yang meninjau langsung Latihan Operasi Pertempuran Kota Korps Marinir 2021 di Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Jalan Lingkar Timur Sidoarjo, Jawa Timur mengatakan, latihan Operasi Pertempuran Kota ini melibatkan 852 personel, kendaraan Tank Amfibi Korps Marinir BMP 3 F, LVT 7, BTR 50 dan meriam Howitzer 105 Artileri Medan.
”Para personel tersebut terbagi menjadi 3 yaitu isolasi sasaran (penyekatan), penguasaan pancangan kaki atau penempatan senjata bantuan Armed dan Mortir serta serangan ke dalam kota dan pembersihan,” ujarnya, Sabtu (6/11/2021).
(cip)
tulis komentar anda