Kepala LAN Berharap PKN Hasilkan Pemimpin Inovatif, Responsif, dan Tangguh
Selasa, 02 November 2021 - 03:46 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19, menjadi momentum dalam percepatan transformasi birokrasi yang semula bersifat konvensional kepada digital. Hal ini dikatakan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto.
"Demikian halnya dengan pemimpin, jangan hanya berpikir perubahan yang kita gagas bagi organisasi akan secara simultan dapat dijalankan oleh anak buah maupun kolega kita," tambahnya.
Adi menambahkan, maka dari sini peran pemimpin perubahan untuk terus berikhtiar, mengawal inovasi yang digagasnya. Sehingga dapat diimplementasikan serta berdampak positif bagi organisasi.
Pembelajaran PKN Tingkat I ini menerapkan pendekatan experiential learning. Di mana, peserta diajak langsung terjun menjadi pemimpin perubahan di instansinya dengan desain inovasi yang digagasnya, melalui proyek perubahan.
"Proyek perubahan yang digagas peserta PKN Tingkat I ini bukanlah sekadar syarat kelulusan, tetapi sebagai alat (tools) dalam mengelola perubahan. Maka melalui pelatihan ini diharapkan peserta dapat mengambil lesson work dari proses membuat proyek perubahan," ucap Adi.
Adi juga mengapresiasi seluruh Peserta PKN Tingkat I Angkatan L meski di tengah pandemi, dengan segala keterbatasan dan resources yang dimiliki, peserta mampu menyelesaikan proyek perubahan.
"Oleh karena itu, menilai kapasitas kepemimpinan seseorang bukan pada saat keadaan berjalan normal. Melainkan ketika seorang pemimpin mampu menerobos segala kekurangan, tantangan dan hambatan yang dihadapi, untuk terus inovasi bagi organisasinya," jelasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Utama Reni Suzana, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Administrasi Negara Tri Widodo, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi ASN Basseng, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang, Plt Asisten SDM Polri Brigjen Pol Jawari.
Kepala LAN juga mengumumkan 5 peserta terbaik yaitu Novia Widyaningtyas (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Agung Marlianto (Badan Intelijen Negara), Indra Darmawan Iriyanto (POLRI), Sri Wahyuni (Provinsi Kalimantan Timur), dan Riyadi (Lembaga Administrasi Negara).
"Demikian halnya dengan pemimpin, jangan hanya berpikir perubahan yang kita gagas bagi organisasi akan secara simultan dapat dijalankan oleh anak buah maupun kolega kita," tambahnya.
Adi menambahkan, maka dari sini peran pemimpin perubahan untuk terus berikhtiar, mengawal inovasi yang digagasnya. Sehingga dapat diimplementasikan serta berdampak positif bagi organisasi.
Pembelajaran PKN Tingkat I ini menerapkan pendekatan experiential learning. Di mana, peserta diajak langsung terjun menjadi pemimpin perubahan di instansinya dengan desain inovasi yang digagasnya, melalui proyek perubahan.
"Proyek perubahan yang digagas peserta PKN Tingkat I ini bukanlah sekadar syarat kelulusan, tetapi sebagai alat (tools) dalam mengelola perubahan. Maka melalui pelatihan ini diharapkan peserta dapat mengambil lesson work dari proses membuat proyek perubahan," ucap Adi.
Adi juga mengapresiasi seluruh Peserta PKN Tingkat I Angkatan L meski di tengah pandemi, dengan segala keterbatasan dan resources yang dimiliki, peserta mampu menyelesaikan proyek perubahan.
"Oleh karena itu, menilai kapasitas kepemimpinan seseorang bukan pada saat keadaan berjalan normal. Melainkan ketika seorang pemimpin mampu menerobos segala kekurangan, tantangan dan hambatan yang dihadapi, untuk terus inovasi bagi organisasinya," jelasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Utama Reni Suzana, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Administrasi Negara Tri Widodo, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi ASN Basseng, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang, Plt Asisten SDM Polri Brigjen Pol Jawari.
Kepala LAN juga mengumumkan 5 peserta terbaik yaitu Novia Widyaningtyas (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Agung Marlianto (Badan Intelijen Negara), Indra Darmawan Iriyanto (POLRI), Sri Wahyuni (Provinsi Kalimantan Timur), dan Riyadi (Lembaga Administrasi Negara).
(maf)
tulis komentar anda