Hadapi Pandemi Covid-19, Jokowi: Sistem Jaminan Kesehatan Nasional Harus Diperkuat
Rabu, 27 Oktober 2021 - 19:10 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada tiga hal yang bisa menjadi fokus ASEAN Plus Three (APT) dalam membangun ketahanan kesehatan. Tiga hal tersebut merupakan investasi jangka panjang agar kawasan lebih siap menghadapi pandemi Covid-19 berikutnya.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN Plus Three secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). Turut mendampingi Presiden dalam KTT tersebut yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.
Pertama, peningkatan kapasitas layanan kesehatan nasional merupakan dasar mutlak sebagai garis pertahanan pertama dalam menghadapi pandemi. Jokowi menegaskan kesehatan nasional dapat menjadi fondasi ketahanan kesehatan kawasan.
“Sistem jaminan kesehatan nasional juga harus terus diperkuat, utamanya akses bagi kelompok marginal. Perbaikan strategi penanganan pandemi nasional perlu dilakukan, termasuk bekerja sama dengan WHO Country and Regional Office,” ujarnya dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden.
Kedua, kebutuhan medis harus bisa terpenuhi dengan mulai membangun cadangan kebutuhan medis di kawasan. Jokowi mengatakan ASEAN Regional Reserve of Medical Supplies dapat dikembangkan menjadi inventory buffer kebutuhan medis kawasan.
Dalam hal kapasitas produksi, kata Jokowi, harus diperkuat melalui dukungan investasi, transfer teknologi, dan akses bahan baku produksi. “Dalam situasi pandemi, dibutuhkan pendanaan kesehatan kawasan. ASEAN Covid-19 Response Fund dapat diperkuat menjadi ASEAN Emergency Health Fund,” tambahnya.
Jokowi menambahkan perlu adanya penguatan koordinasi dalam hal menyelaraskan kebijakan menghadapi pandemi. Menurutnya, penanganan yang terkoordinasi akan memberikan dampak yang lebih besar. “Kita juga perlu mengembangkan mekanisme distribusi kebutuhan medis secara cepat dan merata di kawasan pada saat darurat. Untuk itu, ASEAN Emergency Operation Centre Network for Public Health harus dimanfaatkan secara maksimal,” tandasnya.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN Plus Three secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). Turut mendampingi Presiden dalam KTT tersebut yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.
Pertama, peningkatan kapasitas layanan kesehatan nasional merupakan dasar mutlak sebagai garis pertahanan pertama dalam menghadapi pandemi. Jokowi menegaskan kesehatan nasional dapat menjadi fondasi ketahanan kesehatan kawasan.
Baca Juga
“Sistem jaminan kesehatan nasional juga harus terus diperkuat, utamanya akses bagi kelompok marginal. Perbaikan strategi penanganan pandemi nasional perlu dilakukan, termasuk bekerja sama dengan WHO Country and Regional Office,” ujarnya dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden.
Kedua, kebutuhan medis harus bisa terpenuhi dengan mulai membangun cadangan kebutuhan medis di kawasan. Jokowi mengatakan ASEAN Regional Reserve of Medical Supplies dapat dikembangkan menjadi inventory buffer kebutuhan medis kawasan.
Dalam hal kapasitas produksi, kata Jokowi, harus diperkuat melalui dukungan investasi, transfer teknologi, dan akses bahan baku produksi. “Dalam situasi pandemi, dibutuhkan pendanaan kesehatan kawasan. ASEAN Covid-19 Response Fund dapat diperkuat menjadi ASEAN Emergency Health Fund,” tambahnya.
Jokowi menambahkan perlu adanya penguatan koordinasi dalam hal menyelaraskan kebijakan menghadapi pandemi. Menurutnya, penanganan yang terkoordinasi akan memberikan dampak yang lebih besar. “Kita juga perlu mengembangkan mekanisme distribusi kebutuhan medis secara cepat dan merata di kawasan pada saat darurat. Untuk itu, ASEAN Emergency Operation Centre Network for Public Health harus dimanfaatkan secara maksimal,” tandasnya.
(cip)
tulis komentar anda