Di KTT ASEAN-Australia, Jokowi Tak Ingin Kawasan Ini Jadi Ajang Perlombaan Senjata

Rabu, 27 Oktober 2021 - 16:48 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong ASEAN dan Australia menciptakan stabilitas keamanan di kawasan. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong ASEAN dan Australia untuk terus membangun kepercayaan. Hal ini agar dapat bersama-sama berkontribusi menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan.

Menurutnya memiliki kepercayaan terhadap kekuatan kerja sama dan kekuatan dialog dalam mengatasi perbedaan. Hal tersebut membuat ASEAN dapat bertahan selama lebih dari 50 tahun dan dapat berkontribusi pada stabilitas, perdamaian, serta kesejahteraan di kawasan.

"Dengan kekuatan ini, saya yakin tidak akan ada perdamaian dan stabilitas kawasan tanpa ASEAN," ujar Presiden Jokowi saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-1 ASEAN-Australia secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (27/10/2021).



Jokowi menyadari adanya dinamika yang sangat tinggi yang dapat mengancam stabilitas kawasan. Namun, Indonesia tidak ingin kawasan ini menjadi ajang perlombaan senjata dan menjadi power projection yang dapat mengancam stabilitas. Indonesia ingin semua pihak terus menghormati Treaty of Amity and Cooperation, hukum internasional, serta norma dan nilai-nilai kawasan. "Kita harus mampu membangun culture of conflict menjadi culture of peace, trust deficit menjadi strategic trust," tuturnya.

Pada kesempatan itu Jokowi sempat menyinggung kerja sama pertahanan AUKUS yang dibentuk Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. Jokowi mengatakan Indonesia mengkhawatirkan AUKUS dan pengembangan kapal selam nuklir Australia dapat memantik makin tingginya rivalitas di kawasan.

Oleh karena itu, Indonesia berharap agar Australia dapat melanjutkan keterbukaannya dan menjadi salah satu mitra ASEAN dalam menciptakan stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik. "Sebagai penutup, Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap status hubungan ASEAN-Australia menjadi comprehensive strategic partnership," pungkasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam KTT tersebut yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More