Satgas Tegaskan Naik Pesawat Wajib PCR sebagai Antisipasi Lonjakan Covid-19
Senin, 25 Oktober 2021 - 08:46 WIB
JAKARTA - Pemerintah mewajibkan penumpang pesawat tes polymerase chain reaction (PCR), sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 . Hal ini dikatakan Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 , dr Alexander K Ginting.
Apalagi menurutnya, saat ini Indonesia sedang berada pada situasi level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang membaik. Bahkan, kasus Covid-19 juga terus menurun dibandingkan pada lonjakan kasus pada Juli-Agustus lalu.
"Bahwa kita kan sekarang di dalam level PPKM yang membaik. Kasus aktif lebih kecil dibandingkan bulan Juli-Agustus, positivity rate juga sudah dibawah 2%, mortalitas juga laporannya hanya 40-50 per hari. Kemudian, BOR (bed occupancy ratio) di rumah sakit turun," ucapnya.
Oleh karena itu kata Alex, dengan kebijakan PCR bagi penumpang pesawat ini juga sejalan dengan penambahan kapasitas hingga 100%.
"Kemudian juga ini pemulihan ekonomi? Maka kapasitas penumpang di pesawat juga meningkat. Jadi kalau dulu kan berjarak, kursinya di belakang kosong, ini kapasitas ditingkatkan. Sehingga seat distancing tidak ada," jelasnya.
"Oleh karena itu, uji coba ini tentu kita buat dalam menjaga negara ini, menjaga keselamatan rakyat ini tahu supaya tidak seperti negara lain. Sehingga antisipasi lonjakan ketiga bisa kita jara sedemikian rupa," tutup Alex.
Baca Juga
Apalagi menurutnya, saat ini Indonesia sedang berada pada situasi level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang membaik. Bahkan, kasus Covid-19 juga terus menurun dibandingkan pada lonjakan kasus pada Juli-Agustus lalu.
"Bahwa kita kan sekarang di dalam level PPKM yang membaik. Kasus aktif lebih kecil dibandingkan bulan Juli-Agustus, positivity rate juga sudah dibawah 2%, mortalitas juga laporannya hanya 40-50 per hari. Kemudian, BOR (bed occupancy ratio) di rumah sakit turun," ucapnya.
Oleh karena itu kata Alex, dengan kebijakan PCR bagi penumpang pesawat ini juga sejalan dengan penambahan kapasitas hingga 100%.
"Kemudian juga ini pemulihan ekonomi? Maka kapasitas penumpang di pesawat juga meningkat. Jadi kalau dulu kan berjarak, kursinya di belakang kosong, ini kapasitas ditingkatkan. Sehingga seat distancing tidak ada," jelasnya.
"Oleh karena itu, uji coba ini tentu kita buat dalam menjaga negara ini, menjaga keselamatan rakyat ini tahu supaya tidak seperti negara lain. Sehingga antisipasi lonjakan ketiga bisa kita jara sedemikian rupa," tutup Alex.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda