Perlu Partisipasi Masyarakat untuk Berantas Hoaks Vaksin
Selasa, 19 Oktober 2021 - 19:11 WIB
JAKARTA - Program vaksinasi Covid-19 dosis pertama telah menembus angka 100 juta. Hingga saat ini orang yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama sudah di angka 108,5 juta.
Baca Juga: vaksin
Baca juga: Jokowi Tinjau Vaksinasi Door to door di Tarakan
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, meski total jumlah vaksin yang disuntikkan 172 juta, masih terdapat pekerjaan rumah (PR) pemerintah terutama dari sisi sasaran vaksin, yaitu kelompok lanjut usia (lansia).
"Lansia baru 7,6 juta atau 35 persen yang mendapat vaksin dari 21,5 juta. Artinya masih ada lansia yang belum mau divaksin," kata Siti Nadia dalam diskusi online dengan tema Masih Ada Hoaks di Antara Kita dan Vaksin Covid-19, Selasa (19/10/2021).
Siti Nadia menambahkan, meski lansia masuk dalam prioritas vaksinasi Covid-19, namun kecepatan penyuntikan pada lansia lambat. Karena masih banyak lansia yang salah persepsi dan ada pula menolak divaksin.
"Persepsi yang salah ini bisa dikarenakan mereka menerima informasi atau pun hoaks yang kemudian membuat mereka tidak yakin untuk divaksin," ujarnya.
Selain pada lansia, tantangan vaksinasi Covid-19 juga pada remaja usia 12 hingga 17 tahun. Orang tua remaja ragu anaknya mendapat vaksinasi karena informasi yang beredar.
Menurut Siti Nadia, sejak Januari tercatat 2.000 hoaks mengenai vaksinasi Covid-19 yang beredar. Sayangnya, sekitar 50 persen masyarakat Indonesia tidak mengecek informasi yang didapat apakah benar atau tidak.
Baca Juga: vaksin
Baca juga: Jokowi Tinjau Vaksinasi Door to door di Tarakan
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, meski total jumlah vaksin yang disuntikkan 172 juta, masih terdapat pekerjaan rumah (PR) pemerintah terutama dari sisi sasaran vaksin, yaitu kelompok lanjut usia (lansia).
"Lansia baru 7,6 juta atau 35 persen yang mendapat vaksin dari 21,5 juta. Artinya masih ada lansia yang belum mau divaksin," kata Siti Nadia dalam diskusi online dengan tema Masih Ada Hoaks di Antara Kita dan Vaksin Covid-19, Selasa (19/10/2021).
Siti Nadia menambahkan, meski lansia masuk dalam prioritas vaksinasi Covid-19, namun kecepatan penyuntikan pada lansia lambat. Karena masih banyak lansia yang salah persepsi dan ada pula menolak divaksin.
"Persepsi yang salah ini bisa dikarenakan mereka menerima informasi atau pun hoaks yang kemudian membuat mereka tidak yakin untuk divaksin," ujarnya.
Selain pada lansia, tantangan vaksinasi Covid-19 juga pada remaja usia 12 hingga 17 tahun. Orang tua remaja ragu anaknya mendapat vaksinasi karena informasi yang beredar.
Menurut Siti Nadia, sejak Januari tercatat 2.000 hoaks mengenai vaksinasi Covid-19 yang beredar. Sayangnya, sekitar 50 persen masyarakat Indonesia tidak mengecek informasi yang didapat apakah benar atau tidak.
tulis komentar anda