Said Aqil Tegaskan Dunia Harus Junjung Tinggi Kemerdekaan Palestina
Kamis, 14 Oktober 2021 - 10:25 WIB
JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj bertemu dengan sejumlah perwakilan negara Timur Tengah. Ini terjadi ketika Said Aqil memenuhi undangan perpisahan Duta Besar Aljazair untuk Indonesia, Abdelkader Aziria, Rabu (13/10/2021) malam.
Jamuan bid farewell Dubes Aljazair kali ini terasa spesial karena digelar di Kediaman Dinas Dubes Palestina. Hadir beberapa duta besar dan perwakilan negara Timur Tengah lain seperti Tunisia, Mesir, Mauritania, Yaman, Oman, Syria, Sudan, Iraq, dan Libya.
Dalam kesempatan ini, Said berbincang mengenai masa depan perdamaian di Timur Tengah. "Kami Nahdlatul Ulama tetap bersama Palestina. Itu Pasti. Tetapi lebih dari itu, kami juga berharap isu multilateral mengenai masa depan (negara-negara) Timur Tengah secara lebih luas, ke depan juga menjadi concern kita bersama," papar Said.
Said juga mengatakan, selaras dengan komitmen NU, sikap Pemerintah Indonesia terkait isu-isu seputar Palestina juga sama. Di level multilateral, bahkan di forum Dewan Keamanan PBB, Indonesia terus menegaskan dukungannya terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. "Kita akan terus mengangkat isu Palestina agar menjadi perhatian dan pembahasan dunia," terangnya.
Sikap NU atas Palestina, tegasnya, tidak pernah bergeser. Sejak Muktamar ke-13 tahun 1938, NU telah menyatakan sukungan sikapnya kepada cita-cita kemerdekaan Palestina.
"Di era dunia modern abad ini seharusnya sudah tidak ada lagi praktik penjajahan dan penindasan. Seluruh rakyat dunia seharusnya menjunjung tinggi kemerdekaan dan hak dasar manusia untuk hidup," tutupnya.
Saat yang sama, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun mengaku tidak menyangsikan dukungan Nahdlatul Ulama dan Indonesia untuk Palestina. "Kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk NU, untuk bangsa Indonesia atas seluruh dukungan dan dorongan untuk kemerdekaan rakyat Palestina," tandasnya.
Jamuan bid farewell Dubes Aljazair kali ini terasa spesial karena digelar di Kediaman Dinas Dubes Palestina. Hadir beberapa duta besar dan perwakilan negara Timur Tengah lain seperti Tunisia, Mesir, Mauritania, Yaman, Oman, Syria, Sudan, Iraq, dan Libya.
Dalam kesempatan ini, Said berbincang mengenai masa depan perdamaian di Timur Tengah. "Kami Nahdlatul Ulama tetap bersama Palestina. Itu Pasti. Tetapi lebih dari itu, kami juga berharap isu multilateral mengenai masa depan (negara-negara) Timur Tengah secara lebih luas, ke depan juga menjadi concern kita bersama," papar Said.
Said juga mengatakan, selaras dengan komitmen NU, sikap Pemerintah Indonesia terkait isu-isu seputar Palestina juga sama. Di level multilateral, bahkan di forum Dewan Keamanan PBB, Indonesia terus menegaskan dukungannya terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. "Kita akan terus mengangkat isu Palestina agar menjadi perhatian dan pembahasan dunia," terangnya.
Sikap NU atas Palestina, tegasnya, tidak pernah bergeser. Sejak Muktamar ke-13 tahun 1938, NU telah menyatakan sukungan sikapnya kepada cita-cita kemerdekaan Palestina.
"Di era dunia modern abad ini seharusnya sudah tidak ada lagi praktik penjajahan dan penindasan. Seluruh rakyat dunia seharusnya menjunjung tinggi kemerdekaan dan hak dasar manusia untuk hidup," tutupnya.
Saat yang sama, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun mengaku tidak menyangsikan dukungan Nahdlatul Ulama dan Indonesia untuk Palestina. "Kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk NU, untuk bangsa Indonesia atas seluruh dukungan dan dorongan untuk kemerdekaan rakyat Palestina," tandasnya.
(muh)
tulis komentar anda