Panglima TNI Resmikan Markas Kogabwilhan dan Monumen Tri Matra
Selasa, 12 Oktober 2021 - 13:43 WIB
JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meresmikan Markas Kogabwilhan I, II, III dan Monumen Tri Matra, Selasa (12/10/2021). Peresmian dilakukan di Pulau Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Dalam sambutannya, Hadi menjelaskan pembentukan Kogabwilhan merupakan representasi konsep interoperabilitas TNI dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis yang dinamis guna menghadapi tantangan kedepan yang kian kompleks.
"Kogabwilhan menjadi manifestasi keterpaduan kekuatan dan kemampuan TNI sebagai alat pertahanan negara dalam menghadapi berbagai spektrum ancaman yang semakin beragam,” kata Hadi melalui keterangan tertulisnya.
Panglima TNI mengatakan, sejak dibentuk pada tanggal 27 September 2019, Kogabwilhan telah berfungsi aktif menjadi Kotamaops TNI dalam melaksanakan Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP) di wilayah tanggung jawabnya masing-masing.
"Pemilihan lokasi Markas Kogabwilhan telah direncanakan secara matang dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Salah satunya adalah korelasinya dengan program pembangunan yang dicanangkan Pemerintah untuk membangun Indonesia," ujarnya.
Panglima TNI memaparkan, konsep Indonesia sentris menjadi salah satu pertimbangan strategis di samping perhitungan taktis untuk meningkatkan daya tangkal, mempercepat waktu reaksi serta memperpendek rantai komando dan logistik di saat krisis.
"Untuk itu, kehadiran Markas Kogabwilhan I di Tanjung Pinang Kepri, Markas Kogabwilhan II di Penajam Paser Kaltim, dan Markas Kogabwilhan III di Timika Papua menjadi bentuk kehadiran negara untuk melindungi integritas dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta keselamatan segenap bangsa," jelasnya.
Panglima TNI juga menyampaikan bahwa pembangunan Markas Kogabwilhan tak terlepas dari dukungan berbagai pihak seperti Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, maupun Provinsi Papua.
Dalam sambutannya, Hadi menjelaskan pembentukan Kogabwilhan merupakan representasi konsep interoperabilitas TNI dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis yang dinamis guna menghadapi tantangan kedepan yang kian kompleks.
"Kogabwilhan menjadi manifestasi keterpaduan kekuatan dan kemampuan TNI sebagai alat pertahanan negara dalam menghadapi berbagai spektrum ancaman yang semakin beragam,” kata Hadi melalui keterangan tertulisnya.
Panglima TNI mengatakan, sejak dibentuk pada tanggal 27 September 2019, Kogabwilhan telah berfungsi aktif menjadi Kotamaops TNI dalam melaksanakan Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP) di wilayah tanggung jawabnya masing-masing.
"Pemilihan lokasi Markas Kogabwilhan telah direncanakan secara matang dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Salah satunya adalah korelasinya dengan program pembangunan yang dicanangkan Pemerintah untuk membangun Indonesia," ujarnya.
Panglima TNI memaparkan, konsep Indonesia sentris menjadi salah satu pertimbangan strategis di samping perhitungan taktis untuk meningkatkan daya tangkal, mempercepat waktu reaksi serta memperpendek rantai komando dan logistik di saat krisis.
"Untuk itu, kehadiran Markas Kogabwilhan I di Tanjung Pinang Kepri, Markas Kogabwilhan II di Penajam Paser Kaltim, dan Markas Kogabwilhan III di Timika Papua menjadi bentuk kehadiran negara untuk melindungi integritas dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta keselamatan segenap bangsa," jelasnya.
Panglima TNI juga menyampaikan bahwa pembangunan Markas Kogabwilhan tak terlepas dari dukungan berbagai pihak seperti Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, maupun Provinsi Papua.
Lihat Juga :
tulis komentar anda