Luhut Sebut Penanganan Covid-19 Lebih Baik dari Singapura, Malaysia, dan Thailand
Senin, 11 Oktober 2021 - 16:10 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marinvest) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan dari Covid-19 Recovery Index Indonesia yang dirilis Nikkei, penanganan Covid-19 di Indonesia lebih baik dari negara tetangga Singapura dan Malaysia.
“Peringkat Indonesia jauh lebih baik dibandingkan Singapura, Malaysia, hingga Thailand,” papar Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin (11/10/2021).
Bahkan, kata Luhut, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia terendah dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN. “Di bandingkan negara-negara tetangga di Asean, khususnya Indonesia termasuk yang terendah,” paparnya.
Luhut mengungkapkan kasus kematian juga membaik bahkan pada 10 Oktober hanya 39 kasus untuk nasional. “Selain kasus harian terus membaik, jumlah kematian harian Indonesia terus mengalami penurunan pada 10 Oktober hanya terdapat kasus kematian sebanyak 39 untuk nasional dan 17 untuk Jawa dan Bali,” paparnya.
Sementara itu, kata Luhut, kasus konfirmasi di Jawa-Bali mengalami penurunan hingga 19,99% dari puncak pada 15 Juli lalu. “Kasus konfirmasi Jawa Bali juga menunjukkan penurunan hingga 19,99% dari puncaknya 15 Juli yang lalu,” paparnya.
“Peringkat Indonesia jauh lebih baik dibandingkan Singapura, Malaysia, hingga Thailand,” papar Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin (11/10/2021).
Bahkan, kata Luhut, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia terendah dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN. “Di bandingkan negara-negara tetangga di Asean, khususnya Indonesia termasuk yang terendah,” paparnya.
Luhut mengungkapkan kasus kematian juga membaik bahkan pada 10 Oktober hanya 39 kasus untuk nasional. “Selain kasus harian terus membaik, jumlah kematian harian Indonesia terus mengalami penurunan pada 10 Oktober hanya terdapat kasus kematian sebanyak 39 untuk nasional dan 17 untuk Jawa dan Bali,” paparnya.
Sementara itu, kata Luhut, kasus konfirmasi di Jawa-Bali mengalami penurunan hingga 19,99% dari puncak pada 15 Juli lalu. “Kasus konfirmasi Jawa Bali juga menunjukkan penurunan hingga 19,99% dari puncaknya 15 Juli yang lalu,” paparnya.
(cip)
tulis komentar anda