Risiko Efek Samping Vaksin Covid-19 di Indonesia Kecil
Kamis, 07 Oktober 2021 - 13:57 WIB
JAKARTA - Semua vaksin Covid-19 di Indonesia sudah memenuhi syarat efikasi dan risiko efek sampingnya pun kecil. Maka itu, masyarakat tidak perlu pilih-pilih merek vaksin atau khawatir.
"Vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia sudah melalui kajian pakar dan BPOM , semua memenuhi syarat efikasi >50% dan risiko efek samping kecil," kata Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan, Kamis (7/10/2021).
Iwan mengatakan sejauh ini tidak ada vaksin Covid-19 yang efikasi dan efektivitasnya 100%. Dia mengakui efektivitas vaksin bisa berkurang setelah waktu tertentu. Namun, untuk menentukan apakah dibutuhkan vaksin booster dan kapan untuk vaksinasinya, masih memerlukan dukungan dari banyak penelitian.
"Memang sudah ada beberapa penelitian yang menyebutkan titer antibodi berkurang setelah 6 bulan, tetapi titer antibodi berkurang tidak otomatis berarti sudah tidak efektif lagi. Titer antibodi mengukur antibodi humoral, sedangkan di dalam tubuh ada antibodi seluer juga yang berperan," ujarnya.
Iwan menuturkan ada beberapa penelitian yang menunjukkan efektivitas vaksin Covid-19 berkurang. Namun, jumlahnya masih sedikit dan buktinya belum meyakinkan. "Saat ini, yang penting adalah segera dapat vaksinasi Covid-19, tidak usah pilih-pilih vaksinnya," katanya.
Kemudian, dia menilai tempat publikasi hasil studi-studi terkait efikasi vaksin Covid-19 yang beredar belakangan ini perlu diketahui. Selain itu, menurut dia, desain penelitian dan cara pengambilan sampelnya juga harus dipahami. "Yang paling baik publikasi di peer review journal, jadi hasil studi tersebut sudah di-review oleh banyak ahli," tuturnya.
Dia mengungkapkan perlu tidaknya vaksin booster masih sedang dikaji oleh Kementerian Kesehatan dan para pakar saat ini. "Kepada siapa booster diberikan dan kapan diberikan, jika memang diperlukan booster. Keputusan pemerintah terkait vaksin booster untuk masyarakat umum akan menunggu hasil kajian ini," pungkasnya.
"Vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia sudah melalui kajian pakar dan BPOM , semua memenuhi syarat efikasi >50% dan risiko efek samping kecil," kata Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan, Kamis (7/10/2021).
Iwan mengatakan sejauh ini tidak ada vaksin Covid-19 yang efikasi dan efektivitasnya 100%. Dia mengakui efektivitas vaksin bisa berkurang setelah waktu tertentu. Namun, untuk menentukan apakah dibutuhkan vaksin booster dan kapan untuk vaksinasinya, masih memerlukan dukungan dari banyak penelitian.
"Memang sudah ada beberapa penelitian yang menyebutkan titer antibodi berkurang setelah 6 bulan, tetapi titer antibodi berkurang tidak otomatis berarti sudah tidak efektif lagi. Titer antibodi mengukur antibodi humoral, sedangkan di dalam tubuh ada antibodi seluer juga yang berperan," ujarnya.
Iwan menuturkan ada beberapa penelitian yang menunjukkan efektivitas vaksin Covid-19 berkurang. Namun, jumlahnya masih sedikit dan buktinya belum meyakinkan. "Saat ini, yang penting adalah segera dapat vaksinasi Covid-19, tidak usah pilih-pilih vaksinnya," katanya.
Kemudian, dia menilai tempat publikasi hasil studi-studi terkait efikasi vaksin Covid-19 yang beredar belakangan ini perlu diketahui. Selain itu, menurut dia, desain penelitian dan cara pengambilan sampelnya juga harus dipahami. "Yang paling baik publikasi di peer review journal, jadi hasil studi tersebut sudah di-review oleh banyak ahli," tuturnya.
Dia mengungkapkan perlu tidaknya vaksin booster masih sedang dikaji oleh Kementerian Kesehatan dan para pakar saat ini. "Kepada siapa booster diberikan dan kapan diberikan, jika memang diperlukan booster. Keputusan pemerintah terkait vaksin booster untuk masyarakat umum akan menunggu hasil kajian ini," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda