Infiltrasi Kelompok Radikal Kepada Aparatur Negara Kerap Tak Disadari

Rabu, 06 Oktober 2021 - 23:46 WIB
Baca juga: Semua Pihak Diajak Lakukan Upaya Preventif untuk Tekan Radikalisme



Abdullah Darraz berharap adanya kesadaran dan kepekaan dari tubuh instansi terhadap bahaya radikalisme, terutama yang menyasar aparatur negara.

"Kuncinya yang pertama adalah menyadari bahwa gerakan ini (radikal dan intoleran) ada. Kedua, sesegera mungkin mendeteksi sumbernya di mana, karena saya sendiri meyakini bahwa pendekatan kelompok radikal tersebut menarget orang-perorangan dengan mengajarkan hal-hal yang bertentangan atau polemik," katanya.

Langkah ketiga adalah internalisasi nilai-nilai ideologi Pancasila, nilai kebangsaan, nilai kebhinnekaan, serta nilai-nilai positif di negara Indonesia.

Abdullah Darraz mengkhawatirkan kelompok radikal dan intoleran juga menyasar instansi yang berada jauh dari jangkauan Ibu Kota. "Sepenilaian saya, sistem rekrutmen calon aparatur negara sudah sangat ketat karena mereka ini di-screening secara ideologi dan tes lainnya. Namun pasca reformasi, infiltrasi kelompok ini makin kuat. Apalagi mereka merasa difasilitasi oleh kemajuan teknologi informasi. Jadi kelompok radikal ini akan melakukan berbagai upaya, cara, dan media untuk melakukan infiltrasi," katanya.

Mantan Direktur Eksekutif Maarif Institute ini juga menilai perlunya sinergi dan kerja sama seluruh lapisan masyarakat untuk menghalau pola pergerakan kelompok radikal yang kian masif.

"Saya rasa, instansi atau Lembaga perlu bekerja sama dengan unsur masyarakat yang memiliki concern terkait radikalisme dan visi kebhinekaan, sebagai contoh Muhammadiyah dan NU (Nahdlatul Ulama). Di samping itu juga harus ada sinergi dengan tokoh keagamaan, tokoh masyarakat, dan ormas lain di berbagai daerah, karena perkara radikalisme dan intoleransi harus ditangani secara extraordinary," katanya.
(abd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More