Kemenkes Sayangkan Penolakan Vaksinasi di Aceh yang Berujung Ricuh
Rabu, 29 September 2021 - 19:24 WIB
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyayangkan penolakan vaksinasi yang terjadi di Desa Padang Baru Aceh yang bahkan berujung pada kericuhan.
“Pada kesempatan ini kami tentunya menyayangkan aksi yang terjadi di Desa Padang Baru Aceh yang kemarin berujung pada ricuh,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi dalam Konferensi Pers secara virtual, Rabu (29/9/2021).
Nadia pun berharap semua masyarakat tentunya dapat mendukung vaksinasi sebagai upaya bersama untuk dapat keluar dari pandemi Covid-19 ini. “Dan ini akan membangkitkan aktivitas perekonomian kita semua,” katanya.
Selain itu, Nadia menegaskan agar pemerintah daerah dapat lebih meningkatkan upaya sosialisasi dan edukasi yang tentunya melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat setempat untuk memberikan pemahaman yang lebih baik lagi terhadap bahaya Covid-19 dan pentingnya untuk mendapatkan vaksinasi.
“Kita tidak ingin lalai dan lengan sehingga kita kembali harus menghadapi lonjakan kasus Covid-19,” jelas Nadia.
Sementara itu, Nadia juga mengingatkan penurunan level PPKM dan relaksasi kegiatan masyarakat pasti akan meningkatkan mobilitas. “Yang paling penting adalah kita terus melakukan monitoring terhadap mobilitas masyarakat dan mengingatkan masyarakat dan tentunya pemerintah daerah sebagai bentuk kewaspadaan.”
“Kami ingatkan setiap peningkatan mobilitas harus diiringi dengan protokol kesehatan untuk menjaga kita semua. Jangan pernah kasih kendor protokol kesehatan demi perlindungan kita bersama,” paparnya.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
“Pada kesempatan ini kami tentunya menyayangkan aksi yang terjadi di Desa Padang Baru Aceh yang kemarin berujung pada ricuh,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi dalam Konferensi Pers secara virtual, Rabu (29/9/2021).
Nadia pun berharap semua masyarakat tentunya dapat mendukung vaksinasi sebagai upaya bersama untuk dapat keluar dari pandemi Covid-19 ini. “Dan ini akan membangkitkan aktivitas perekonomian kita semua,” katanya.
Selain itu, Nadia menegaskan agar pemerintah daerah dapat lebih meningkatkan upaya sosialisasi dan edukasi yang tentunya melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat setempat untuk memberikan pemahaman yang lebih baik lagi terhadap bahaya Covid-19 dan pentingnya untuk mendapatkan vaksinasi.
“Kita tidak ingin lalai dan lengan sehingga kita kembali harus menghadapi lonjakan kasus Covid-19,” jelas Nadia.
Sementara itu, Nadia juga mengingatkan penurunan level PPKM dan relaksasi kegiatan masyarakat pasti akan meningkatkan mobilitas. “Yang paling penting adalah kita terus melakukan monitoring terhadap mobilitas masyarakat dan mengingatkan masyarakat dan tentunya pemerintah daerah sebagai bentuk kewaspadaan.”
“Kami ingatkan setiap peningkatan mobilitas harus diiringi dengan protokol kesehatan untuk menjaga kita semua. Jangan pernah kasih kendor protokol kesehatan demi perlindungan kita bersama,” paparnya.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
(kri)
tulis komentar anda