Densus 88 Antiteror: Ali Kalora Ditembak saat Hendak Ambil Logistik
Sabtu, 25 September 2021 - 10:08 WIB
JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkapkan awal mula penyergapan terhadap terduga teroris Ali Kalora ketika pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso itu hendak mengambil logistik untuk kebutuhan pelariannya.
Kabag Banops Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar menjelaskan, Ali Kalora dan kelompoknya memiliki kebiasaan untuk turun dari lokasi persembunyiannya untuk meminta logistik kepada masyarakat. "Dari hasil pendalaman ditemukan bahwa Ali Kalora seringkali turun dan meminta untuk disediakan kebutuhan logistik kepada warga," kata Aswin, Sabtu (25/9/2021).
Menurut Aswin, Densus 88 telah melakukan pemetaan terhadap pergerakan Ali Kalora di sepanjang wilayah Poso Pesisir Selatan, Poso Pesisir Utara, sampai wilayah Parigi. Pada akhirnya, Aswin menyebut, Densus 88 mengendus keberadaan Ali Kalora hendak mengambil logistik yang telah dipesan. Pada momentum tersebut, aparat akhirnya menemukan keberadaan Ali Kalora dan akhirnya ditembak mati.
"Pada tanggal 18 September 2021, Ali Kalora dan Ikrima menjumpai seseorang untuk menjemput barang yang telah dipesan. Selanjutnya, tim melakukan penyergapan sehingga keduanya ditembak dan mati di tempat," ujar Aswin.
Sebelumnya diketahui, Sabtu 18 September 2021 pukul 18.00 Wita, terjadi kontak tembak antara Team Sogili-2 Satgas Madago Raya dengan kelompok Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso. Dua teroris Poso meninggal dunia dalam kejadian tersebut yakni Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama.
Kabag Banops Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar menjelaskan, Ali Kalora dan kelompoknya memiliki kebiasaan untuk turun dari lokasi persembunyiannya untuk meminta logistik kepada masyarakat. "Dari hasil pendalaman ditemukan bahwa Ali Kalora seringkali turun dan meminta untuk disediakan kebutuhan logistik kepada warga," kata Aswin, Sabtu (25/9/2021).
Menurut Aswin, Densus 88 telah melakukan pemetaan terhadap pergerakan Ali Kalora di sepanjang wilayah Poso Pesisir Selatan, Poso Pesisir Utara, sampai wilayah Parigi. Pada akhirnya, Aswin menyebut, Densus 88 mengendus keberadaan Ali Kalora hendak mengambil logistik yang telah dipesan. Pada momentum tersebut, aparat akhirnya menemukan keberadaan Ali Kalora dan akhirnya ditembak mati.
"Pada tanggal 18 September 2021, Ali Kalora dan Ikrima menjumpai seseorang untuk menjemput barang yang telah dipesan. Selanjutnya, tim melakukan penyergapan sehingga keduanya ditembak dan mati di tempat," ujar Aswin.
Sebelumnya diketahui, Sabtu 18 September 2021 pukul 18.00 Wita, terjadi kontak tembak antara Team Sogili-2 Satgas Madago Raya dengan kelompok Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso. Dua teroris Poso meninggal dunia dalam kejadian tersebut yakni Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama.
(cip)
tulis komentar anda