Komisi I Ingatkan Kemlu Tertib Administrasi Agar Tidak Dikejar-kejar KPK
Rabu, 22 September 2021 - 15:10 WIB
JAKARTA - Rapat Kerja (Raker) Komisi I DPR dengan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) dan jajaran Kemlu diawali dengan celotehan ringan dari Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto. Awalnya ia membahas soal ketentuan undang-undang (UU) mengenai anggaran.
"Ada undang-undang yang mestinya kita mahami bersama, terus saja slide bersama. UU MD3 (MPR, DPR, DPD dan DPRD), tugas Komisi membahas dan menetapkan, jadi hak budgeting ada di kami, bapak-bapak menyusun dan membahas bersama kami, bapak-bapak membahas bersama kami, kami yang menetapkan. Ini yang publik sulit untuk memahami," ujar Utut di Ruang Rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (22/9/2021). Baca juga: Wamenlu Ungkap Banyak Negara Pesimistis pada Pemerintahan Baru Afghanistan
"Setelah ada Perppu Covid yang disahkan jadi UU Nomor 2/2020 hak itu ada di lapangan banteng, kalau ada refocusing Bapak Wamen dan Bapak Sekjen nggak diundang pun nggak apa karena otoritasnya ada di work based finance minister (Menteri Keuangan), dan work based finance minister can do no wrong (Menkeu tak pernah salah), dia absolutely right ada di Pasal 7. Terakhir ada putusan MK (Mahkamah Konstitusi)," sambungnya.
Untuk itu, kata Ketua Fraksi PDIP di DPR ini, kalau nanti anggaran Kemlu disahkan dalam UU APBN yang rencananya akan disahkan Rabu 29 September mendatang maka frasa kegiatan dan lain sebagainya akan dihapus. Utut pun mengingatkan perlunya tertib administrasi karena ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terus mengawasi.
"Saya selalu menekankan mekanisme ini sangat penting, karena lewat mekanisme ini bapak-bapak insya Allah tidak dikejar kawan-kawan kita yang memang tugasnya sering menangkap yang di Jalan Kuningan, HR Rasuna Said," jelasnya.
Kemudian, Utut menyampaikan bahwa Wakil Ketua MPR RI yang juga Anggota Komisi I DPR Syarief Hasan yang selalu mengenakan jas yang warnanya senada dengan sapu tangannya karena permintaan istri. Tapi kalau dirinya yang mengenakan baju yang warnanya senada itu tandanya didorong oleh orang lain.
"Sudah hadir Bapak Wakil Ketua MPR yang selalu matches, dia selalu pakai jas dan kacu, apa bahasa Indonesianya kacu? sapu tangan sama karena didorong oleh nyonya, kalau Pak Utut matches didorong oleh orang-orang lain," celoteh Utut.
Utut lalu menyambut Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid yang baru hadir. Utut mengatakan Meutya sangat terkenal saat ditahan di Irak sewaktu masih bekerja jadi wartawan, Utut pun berkelakar bahwa dirinya tidak bisa tidur selama 3 hari 3 malam di waktu makan.
"Selamat datang Madam Meutya, Madam Meutya Hafid sangat terkenal, waktu beliau ditahan di Irak, saya 3 hari 3 malam tidak bisa tidur waktu makan nggak bisa tidur. Saya persilakan Pak Wamen," ucap Utut disambut tawa renyah anggota Komisi I dan jajaran Kemenlu.
Lalu, saat mempersilakan Wamenlu untuk menyampaikan paparannya, mikrofonnya mati. Utut kembali berkelakar bahwa mikrofon mati itu disengaja. Baca juga: Komisi I DPR Berencana Kunker ke 3 Negara Ini Dalam Waktu Dekat
"Petugas.. kadang di sini sengaja pak dibikin rusak, biar dibikin baru lagi. Biar BURT kerja pak, anggaran BURT memang menurun jauh tapi ininya rusak," kata Utut lagi.
"Ada undang-undang yang mestinya kita mahami bersama, terus saja slide bersama. UU MD3 (MPR, DPR, DPD dan DPRD), tugas Komisi membahas dan menetapkan, jadi hak budgeting ada di kami, bapak-bapak menyusun dan membahas bersama kami, bapak-bapak membahas bersama kami, kami yang menetapkan. Ini yang publik sulit untuk memahami," ujar Utut di Ruang Rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (22/9/2021). Baca juga: Wamenlu Ungkap Banyak Negara Pesimistis pada Pemerintahan Baru Afghanistan
"Setelah ada Perppu Covid yang disahkan jadi UU Nomor 2/2020 hak itu ada di lapangan banteng, kalau ada refocusing Bapak Wamen dan Bapak Sekjen nggak diundang pun nggak apa karena otoritasnya ada di work based finance minister (Menteri Keuangan), dan work based finance minister can do no wrong (Menkeu tak pernah salah), dia absolutely right ada di Pasal 7. Terakhir ada putusan MK (Mahkamah Konstitusi)," sambungnya.
Untuk itu, kata Ketua Fraksi PDIP di DPR ini, kalau nanti anggaran Kemlu disahkan dalam UU APBN yang rencananya akan disahkan Rabu 29 September mendatang maka frasa kegiatan dan lain sebagainya akan dihapus. Utut pun mengingatkan perlunya tertib administrasi karena ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terus mengawasi.
"Saya selalu menekankan mekanisme ini sangat penting, karena lewat mekanisme ini bapak-bapak insya Allah tidak dikejar kawan-kawan kita yang memang tugasnya sering menangkap yang di Jalan Kuningan, HR Rasuna Said," jelasnya.
Kemudian, Utut menyampaikan bahwa Wakil Ketua MPR RI yang juga Anggota Komisi I DPR Syarief Hasan yang selalu mengenakan jas yang warnanya senada dengan sapu tangannya karena permintaan istri. Tapi kalau dirinya yang mengenakan baju yang warnanya senada itu tandanya didorong oleh orang lain.
"Sudah hadir Bapak Wakil Ketua MPR yang selalu matches, dia selalu pakai jas dan kacu, apa bahasa Indonesianya kacu? sapu tangan sama karena didorong oleh nyonya, kalau Pak Utut matches didorong oleh orang-orang lain," celoteh Utut.
Utut lalu menyambut Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid yang baru hadir. Utut mengatakan Meutya sangat terkenal saat ditahan di Irak sewaktu masih bekerja jadi wartawan, Utut pun berkelakar bahwa dirinya tidak bisa tidur selama 3 hari 3 malam di waktu makan.
"Selamat datang Madam Meutya, Madam Meutya Hafid sangat terkenal, waktu beliau ditahan di Irak, saya 3 hari 3 malam tidak bisa tidur waktu makan nggak bisa tidur. Saya persilakan Pak Wamen," ucap Utut disambut tawa renyah anggota Komisi I dan jajaran Kemenlu.
Lalu, saat mempersilakan Wamenlu untuk menyampaikan paparannya, mikrofonnya mati. Utut kembali berkelakar bahwa mikrofon mati itu disengaja. Baca juga: Komisi I DPR Berencana Kunker ke 3 Negara Ini Dalam Waktu Dekat
"Petugas.. kadang di sini sengaja pak dibikin rusak, biar dibikin baru lagi. Biar BURT kerja pak, anggaran BURT memang menurun jauh tapi ininya rusak," kata Utut lagi.
(kri)
tulis komentar anda