Silaturahmi Nasional Penting sebagai Sarana Tabayyun Jaga NKRI

Rabu, 22 September 2021 - 13:42 WIB


Kondisi ini memerlukan strategi baru untuk menata ulang masyarakat melalui revolusi budaya dan pengawasan terhadap perkembangan masyarakat di dunia maya. Di samping itu, ia juga memandang bagaimana pentingnya pendidikan sebagai pilar utama dalam menahan arus globalisasi yang masif dewasa ini.

Ia menilai model pendidikan saat ini terlalu liberal, beberapa subjek mata pelajaran juga telah hilang. "Seperti pelajaran geografi, sejarah, bahkan pelajaran Pancasila yang notabene untuk menanamkan dasar-dasar ideologi sudah banyak yang hilang. Maka dari itu reorientasi pendidikan yang bisa menjawab tantangan global itu sangat penting," kata mantan Wakil Sekjen PBNU ini.

Ia mengakui keberadaan pesantren dirasa sebagai harapan baru untuk mentransformasikan nilai-nilai moral dan agama yang moderat. Untuk itu lembaga negara perlu memikirkan metode pendidikan atau metode sosialisasi yang tepat di kalangan generasi muda yang salah satunya juga melalui keberadaan para tokoh agama dan santri ditengah masyarakat.

"Keberadaan tokoh-tokoh agama ini sangat penting keberadaannya karena mereka ini memegang pilar agama. Sehingga perlu peran dari pemerintah untuk meletakkan tokoh-tokoh agama untuk selalu berdampingan dalam memimpin umatnya agar bangsa ini biar kokoh," ucapnya.

Selain itu, lanjut Adnan, perlu juga tokoh pemuda yang dianggapnya dalam 10 tahun belakangan ini sudah sangat kurang. Padahal mereka adalah pilar bangsa yang nantinya pemimpin bangsa untuk menjaga kerukunan demi terciptanya persatuan bangsa. Ia menilai program pembinaan untuk generasi muda masih sangat kurang. Selain itu, intervensi di level pendidikannya pun juga kurang.

"Seharusnya pembinaan generasi muda dilakukan secara kontinyu, tidak boleh berhenti dan tidak boleh kurang," ungkap Adnan.

Untuk itu dirinya juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk bersyukur pada fakta bahwa Indonesia masih merupakan negara yang aman dan yang terbaik di antara negara yang lain yang sedang berkonflik. Sehingga tidak perlu lagi mempertanyakan atau mengkritisi keberagaman dan bentuk negara seolah-olah hal tersebut merupakan problem yang besar.

"Jadi dengan ribuan pulau, ratusan bahasa dan ratusan suku ini kita masih bersyukur bangsa kita masih berdiri dan aman dibanding yang lainnya, Jadi tidak perlu komponen masyarakat kita ini mengkritisi bentuk negara ini seolah-olah bentuk negara kita ini bukan yang terbaik," katanya.
(abd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More