Inalum Dorong UMKM Gunakan Pasar Digital untuk Tingkatkan Bisnis
Jum'at, 17 September 2021 - 20:29 WIB
"Mulanya kita liat dari websitenya PaDi. Kita tertarik di bawah BUMN. Prosesnya nggak sulit. Kita coba masuk, dan beberapa kali transaksi itu nggak ada kendala, pemesanan, pengiriman dan pembayarannya juga lebih jelas. Alhamdulillah saat ini keterlibatan kami menunjukan hasil positif," tuturnya.
Ia juga menjelaskan ketika ikut PaDi ini, transaksi jadi lebih jelas. Apalagi ada tender yang dibuka secara transparan oleh BUMN. Hal ini menjadi peluang bagi UMKM untuk ikut serta.
"Di situ juga ada tendernya. Kita bisa ikut dari apa bidang yang kita geluti. Di satu sisi, BUMN sendiri bisa langsung melihat apa saja produk yang dijual oleh UMKM. Jadi, ini langsung memudahkan proses transaksi," ujar Rizal.
Yang utama bagi UMKM, dengan adanya PaDi ini proses transaksi semua dilakukan secara online. “Kami jual, barang dikirim, kita lakukan tagihan lalu langsung keluar kapan tanggal dibayarnya. Jadi ada kepastian," katanya.
Sejak Mei, bahkan koperasi sudah membukukan pertumbuhan penjualan yang fantastis semenjak ikut PaDi. Rizal membandingkan sebelum ikut PaDi omzet koperasi per bulan hanya Rp25 juta. Sejak ikut PaDi, saat ini omzet koperasi bisa mencapai Rp100 juta.
"Kami senang dengan adanya PaDi. Sehingga BUMN bisa melihat langsung produksi UMKM. Kami juga bisa menyediakan kebutuhan BUMN se-Indonesia. Tender juga langsung tidak terbatas di satu provinsi dan satu pengusaha saja. Ini bisa menjadi wadah yang baik untuk UMKM," ucap Rizal. CM
Ia juga menjelaskan ketika ikut PaDi ini, transaksi jadi lebih jelas. Apalagi ada tender yang dibuka secara transparan oleh BUMN. Hal ini menjadi peluang bagi UMKM untuk ikut serta.
"Di situ juga ada tendernya. Kita bisa ikut dari apa bidang yang kita geluti. Di satu sisi, BUMN sendiri bisa langsung melihat apa saja produk yang dijual oleh UMKM. Jadi, ini langsung memudahkan proses transaksi," ujar Rizal.
Yang utama bagi UMKM, dengan adanya PaDi ini proses transaksi semua dilakukan secara online. “Kami jual, barang dikirim, kita lakukan tagihan lalu langsung keluar kapan tanggal dibayarnya. Jadi ada kepastian," katanya.
Sejak Mei, bahkan koperasi sudah membukukan pertumbuhan penjualan yang fantastis semenjak ikut PaDi. Rizal membandingkan sebelum ikut PaDi omzet koperasi per bulan hanya Rp25 juta. Sejak ikut PaDi, saat ini omzet koperasi bisa mencapai Rp100 juta.
"Kami senang dengan adanya PaDi. Sehingga BUMN bisa melihat langsung produksi UMKM. Kami juga bisa menyediakan kebutuhan BUMN se-Indonesia. Tender juga langsung tidak terbatas di satu provinsi dan satu pengusaha saja. Ini bisa menjadi wadah yang baik untuk UMKM," ucap Rizal. CM
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda